Aksi di KPU Kutim Makin Panas, Polisi Sempat Tembakkan Water Canon

Aksi di KPU Kutim Makin Panas, Polisi Sempat Tembakkan Water Canon

Kutim, nomorsatukaltim.com - Aksi yang digelar relawan pasangan calon (paslon) nomor urut 1 saat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilkada Kutim berjalan makin panas. Massa yang masih mencoba masuk ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutim kembali terlibat saling dorong dengan pihak kepolisian.

Kericuhan kembali pecah di sore hari, sekira pukul 17.00 Wita. Lantaran, tuntutan yang diajukan mereka untuk melakukan perbaikan perhitungan suara tidak sesuai. Massa aksi meminta untuk langsung bertemu dengan Ketua KPU Kutim untuk menyampaikan aspirasi mereka. Karena upaya mereka tertahan oleh pihak keamanan, beberapa kali terjadi aksi saling dorong. Hingga berujung ada salah satu peserta demo yang ditahan petugas. Mengetahui ada peserta aksi yang digelandang petugas, massa kembali bereaksi. Tuntutan untuk membebaskan rekan mereka langsung menggema. Aksi saling dorong pun kembali terjadi. Bahkan kali ini yang terlibat lebih banyak. Untuk mengantisipasi, pihak kepolisian sampai harus menyemprotkan water canon ke arah kerumunan massa. Setelah itu peserta aksi kembali bernegosiasi dengan polisi agar rekan mereka bisa dibebaskan. Menjelang pukul 18.00 Wita, akhirnya kepolisian membebaskan peserta demo yang ditangkap tersebut. Situasi kembali tegang ketika massa aksi bersepakat untuk tetap bertahan. Walaupun kemudian hal itu urung terjadi. Kabag Ops Polres Kutim, Aris Cai Dwi Susanto sempat mengimbau agar peserta aksi untuk membubarkan diri. Tetapi melalui komunikasi persuasif kepada para pendemo, akhirnya massa aksi menurut dan perlahan meninggalkan kantor KPU Kutim. "Kami imbau terlebih dahulu. Karena batas waktu menyampaikan aspirasi hanya sampai pukul 6 sore saja," ucap Aris. Kendati demikian, pendemo akan kembali lagi keesokan hari dengan jumlah yang lebih banyak. Pihak kepolisian pun memastikan jika pihaknya siap kembali melakukan pengamanan sampai proses tahapan pilkada selesai. (bct/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: