Menanti Janji Sang Jawara

Menanti Janji Sang Jawara

Sejumlah peserta pemilihan kepala daerah yang unggul dalam penghitungan cepat sudah mengklaim kemenangan. Selain pernyataan sebagai pemenang, mereka juga memastikan komitmen mewujudkan janji kampanye.

nomorsatukaltim.com - Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan yang unggul dalam hitung cepat KPU, Rahmad Mas’ud - Thohari Azis, menyatakan, kemenangan yang diraihnya menjadi awal mewujudkan janji kampanye. "Kami berkomitmen menjalankan  visi dan misi yang telah disampaikan. Untuk itu kami mengajak warga  bersama-sama membangun Balikpapan dengan bergotong royong,” kata politisi Golkar itu. Pasangan tunggal itu punya 9 program. Antara lain di bidang bikrokrasi pemerintahan, kesehatan dan pendidikan, pengentasan kemiskinan, penyediaan air minum, penanganan banjir, sampai revitalisasi perusahaan daerah. Di sektor bikrokrasi misalnya, Rahmad Mas’ud ingin menjadikan birokrasi yang profesional, transparan, dan bebas korupsi. Program lain yang cukup menarik ialah revitalisasi perusahaan daerah (Perusda). Pejabat berlatar belakang pengusaha itu tampaknya "gemas" dengan Perusda yang setiap tahun menyedot uang rakyat melalui penyertaan modal. Apalagi banyak isu bermunculan, kesan Perusda sebagai penampunyan pensiunan selama bertahun-tahun. “Melakukan restrukturisasi organisasi dan aktivitas Perusda untuk memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap PAD,” begitu catatan program yang dimiliki Disway Kaltim. Pasangan ini juga akan membentuk 6 Perusda baru, seperti Perusda Pergudangan, Pasar, Gas, Parkir, Perdagangan, dan Pelabuhan. “Insyaallah segera akan kami realisasikan,” kata Rahmad. Ia juga memastikan akan memberikan porsi sesuai perundangan terhadap posisi wakil wali kota. “Ada pembagian tugas sesuai dengan tugas pokok masing-masing dan saling mengisi.” Rahmad Masud mengatakan, dalam pilkada Balikpapan sebagai paslon tunggal targetnya memang hanya memenangkan pemilu, dan untuk itu ia mengucapkan ribuan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh warga Balikpapan, tim pemenangan dan relawan yang berjuang bersama-sama selama pelaksanan pilkada . Sementara itu, Wakil Wali Kota Balikpapan terpilih, Tohari Azis meminta warga kota Balikpapan yang dalam pelaksanaan pilkada kemarin berbeda pilihan untuk kembali bersama-sama membangun Kota Balikpapan. “Berbeda pilihan dalam azas demokrasi merupakan hal yang wajar, mari kita lupakan perbedaan, dan kami  mengajak seluruh warga kota untuk  bahu membahu bergotong-royong membangun kota Balikpapan," tutupnya.

BASRI NAJIRAH SUSUN RPJMD

Di Bontang, meski penghitungan TPS baru mencapai 60,80% pada Kamis (10/12) malam, pasangan Basri Rase – Najirah  mulai menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2020-2024 nanti. "Kami pastikan akan bekerja sesuai program visi misi yang sudah disusun," kata Basri, kemarin. Ia memastikan janji yang terucap akan ditunaikan selama menjabat di 3,5 tahun ke depan. RPJMD inilah yang menjadi acuan kerja pemerintah. Karena itu, pasangan nomor urut 01 itu akan memasukkan janji politik dalam dokumen RPJMD. Program pasangan itu mulai urusan UMKM hingga masalah tahunan: banjir.  Untuk UMKM, wakil wali kota non aktif itu mengarahkan usaha kecil menjadi industri kreatif. Yang lebih sesuai dengan kondisi terkini dan pasar yang luas. "Akan ada pasar UMKM di Bontang yang isinya karya-karya anak lokal Bontang," ungkapnya. UMKM ini juga solusi alternatif untuk mengurangi pengangguran. Menurut dia, nasib masyarakat Bontang cukup ironi. Jumlah penduduk dan luas wilayah kecil, tetapi pengangguran tertinggi se-Kaltim. Menurut dia, ada yang keliru dengan mind set pemangku kepentingan. Hanya berharap dari investasi saja, yang terbukti gagal menyerap pengangguran tiap tahun. "Kalau di Bali kenapa pengangguran rendah karena massif UMKM-nya, Jogya pun demikian," ungkapnya. Untuk masalah klasik banjir. Basri - Najirah punya caranya. Sudah banyak kajian solusi banjir. Hanya tidak dikerjakan. Dari akademisi hingga praktisi teknik. "Kan memang harus ada bendungan di hulu sana, tapi pararel kita bangun polder-polder di Bontang," ungkapnya. Sementara Najirah akan merealisasikan dana stimulan RT mulai dari Rp 50 juta sampai Rp 250 juta. Sebenarnya ini program antitesa dari Program Dua Ratus Juta (Produta) versi Neni Moerniaeni dan Basri Rase periode 2015 - 2020. Program itu merupakan kelanjutan dari Program Lima Puluh Juta (Prolita) era Adi Darma - Isro Umarghani 2010 - 2015 lalu. "Yang ditekankan memang pembangunan harus mulai dari akar rumput," ujar Najirah. Di Kabupaten Kutai Kartanegara,  pasangan tunggal Edi Damansyah - Rendi Solihin juga sudah menyatakan sebagai pemenang. "Kami berdua memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas amanat yang diberikan masyarakat," ujar Edi Damansyah. Dalam hitung cepat KPU malam tadi, pasangan ini meraup 70,6% suara dari 35,81% suara masuk. Pesan yang ditekankannya. Usai pilkada, usai juga "perselisihan". Pasangan petahana ini mengajak seluruh kalangan, termasuk pendukung lawan politiknya untuk merajut kebersamaan. Soal janji kampanye, Edi Damansyah memastikan 23 programnya akan dimasukkan dalam dokumen perencanaan pembangunan Kukar.

PALING KETAT

Pilkada paling ketat tahun ini berada di Kabupaten Paser. Di wilayah perbatasan, ada empat pasangan yang bertarung. Hasilnya, Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 3, Fahmi Fadli - Syarifah Masitah Assegaf, unggul. Sampai malam tadi, Fahmi Masitah meraup 46,8% dari 55,43% suara masuk. Dengan data itu, keduanya percaya diri keluar sebagai pemenang. Apalagi, keduanya juga memegang data perhitungan dari tim internal. Yang didapatkan dari hasil C1 yang dilaporkan kepada tim. Menegaskan perolehan suara dari sekira 57 ribu pemilih. Atau 45 persen suara. "Yang mana di bawah kami ada paslon nomor 1 dengan capaian suara 25 persen sekitar 23 ribu suara. Sehingga jarak kami terpaut jauh dan memastikan suara FM menang. Tapi kita tetap mengawal suara ini sampai selesai," ujar Fahmi. Begitu juga untuk timnya. Diinstruksikan agar tetap mengawal kemenangan suara dari tingkat kecamatan sampai kabupaten. Dari awal, banyak yang memprediksi keunggulan pasangan ini karena mendapat dukungan dari Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi. Masitah adalah putri sang bupati. Setelah menyatakan sebagai pemenang, Fahmi menegaskan akan merangkul semua peserta untuk membangun Kabupaten Paser. Tidak ada kata terkotak-kotak. Ia akan memanggil semua pihak untuk membangun Paser. "Karena membangun Kabupaten Paser tidak hanya satu dua orang saja," sebutnya. Langkah yang akan ia ambil selanjutnya ialah melakukan akselerasi. Dengan mengevaluasi birokrasi agar pelayanan publik mampu berjalan. Agar program yang sesuai dengan yang diinginkan masyarakat. "Ada hal yang lebih cepat kita laksanakan adalah kita akan melakukan pembenahan terhadap pelayanan administrasi pendudukan. Dengan menempatkan pelayanan di kecamatan sehingga masyarakat dapat menjangkau lebih cepat," urainya. Sementara Masitah memberikan apresiasi yang besar kepada pemilih perempuan. "Karena mereka sudah menorehkan sejarah di Kabupaten Paser dengan memilih keterwakilan perempuan. Sehingga Kabupaten Paser mempunyai wakil bupati pertama dari kaum perempuan," ujarnya. Lebih lanjut, Masitah menegaskan akan memimpin daerah paling selatan Kaltim ini dengan amanah dan bekerja dengan cepat. Sesuai dengan visi dan misinya. Paser yang maju, adil dan sejahtera. "Yang terdekat ialah perbaikan jalan akses antar desa. Karena itu yang selalu dikeluhkan masyarakat," tuntas dia. (fey/wal/mrf/rsy/yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: