Gerdabangagri Jilid II Bukan Sekedar Angin Surga

Gerdabangagri Jilid II Bukan Sekedar Angin Surga

Kutim, nomorsatukaltim.com - Pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati nomor urut 2 Awang Ferdian dan Uce Prasetyo (AFI-UCE) mengusung program Gerdabangagri jilid II. Program itu bukan sekedar angin surga belaka. Apalagi hanya retorika yang tidak melihat kondisi terkini Kutai Timur (Kutim).

Juru bicara AFI-UCE, Bachmid Wijaya mengatakan, Gerdabangagri jilid II ini memang terinspirasi dari program Awang Faroek Ishak dahulu ketika memimpin Kutim. Tetapi pihaknya juga menggodok program itu dengan melihat kondisi dan situasi Kutim saat ini. "Jadi tidak sembarangan dan panjang prosesnya ini," ucapnya.

Bekerja sebagai tim, mereka coba menghubungkan apa saja kebutuhan masyarakat Kutim dan melihat kemampuan keuangan daerah. Mengingat program ini nantinya berjalan dengan memakai APBD Kutim jika terpilih nantinya. "Jadi bukan perkara mudah. Bahkan beberapa program bisa dicanangkan bertahap dalam RPJMD Kutim nantinya," bebernya. Pria yang akrab disapa Bams ini mengungkap sedikit fokus kerja AFI-UCE lewat Gerdabangagri jilid II ini. Sektor pertanian dan perkebunan menurutnya masih dominan di Kutim. Lantaran, dua sektor ini yang dinilai jadi urat nadi ekonomi di Kutim. "Jadi harusnya ini bisa dikembalikan lagi. Peranan sektor ini penting, setelahnya baru industri dan pertambangan," katanya. Jika banyak orang bertanya, kenapa harus mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan yang belum jelas potensi dan keuntungannya. Sebab, masyarakat hanya melihat keuntungan saat itu saja dengan sumber daya alam (SDA) yang berlimpah. “Kita kadang tidak sadar bahwa SDA yang terus dieksploitasi itu berkurang bahkan akan habis. Itulah yang mendasari konsep Gerdabangagri. Agar disaat batu bara dan migas mulai habis, ekonomi kita tetap hidup dan tumbuh melalui sektor lain,” jelasnya. Bahkan infrastruktur yang menjadi perhatian adalah infrastruktur pertanian. Guna memudahkan akses bagi petani untuk lebih berkembang. Dimana sarana ini memang sangat diperlukan. "Ini untuk melengkapi pembangunan ekonomi berbasis agribisnis," tuturnya. (bct)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: