AFI-UCE Anti Politik Uang

AFI-UCE Anti Politik Uang

Kutim, nomorsatukaltim.com - Isu soal adanya pasangan calon (Paslon) di Kutai Timur (Kutim) memakai politik uang lagi ramai. Tetapi paslon nomor urut 2 Awang Ferdian dan Uce Prasetyo (AFI-UCE) tegas menolak cara kotor seperti itu. Lantaran hal seperti ini dianggap menciderai demokrasi.

Juru bicara AFI-UCE, Bachmid Wijaya mengatakan, seharusnya tiap kandidat kepala daerah punya komitmen memakai cara elegan untuk mengambil hati pemilih. Karena dampaknya nanti akan berpengaruh terhadap mental warganya yang memilih karena uang semata-mata. "Kami mengharamkan lahirnya pemimpin dari cara curang seperti money politic. Justru sering kami kampanyekan kepada para simpatisan dan masyarakat bahwa jangan sampai ada yang terlibat money politic," ucapnya. Pria yang akrab disapa Bams ini menilai, perlu ada edukasi kepada masyarakat Kutim bahwa proses pilkada dengan cara ini bisa merusak demokrasi. Justru akan lahir pemimpin yang tidak bersih ke depannya. Sistem pemerintahan bisa dipastikan tidak bersih. "Akan mengganti modal yang dikeluarkan. Akhirnya cara yang dipakai korupsi," bebernya. Selain itu, masyarakat akan dianggap rendah dari pemimpin yang terpilih dari proses politik uang ini. Sehingga nantinya secara psikologis masyarakat jadi tidak percaya kepada pemerintah lagi. Berujung pada rusaknya proses demokrasi itu sendiri. "Saya sering sampaikan, dengan terlibat seperti itu sama saja kita telah melahirkan pemimpin yang berasal dari transaksi murahan," katanya. Sejak awal paslon AFI-UCE sama sekali tidak menginginkan adanya money politic. Paslon ini pun menegaskan kepada para pendukung agar menolak segala jenis politik uang. Termasuk pula dengan iming-iming hadiah atau barang. “Kami tak ingin mengotori kepemimpinan AFI-UCE dengan cara memberikan uang kepada masyarakat. Itu hal yang menjijikan dan akan melahirkan pemimpin yang kejam pula nantinya,” tandasnya. (bct)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: