Kasus Pencabulan di Samarinda Masih Tinggi, Pelaku Didominasi Ayah Tiri

Kasus Pencabulan di Samarinda Masih Tinggi, Pelaku Didominasi Ayah Tiri

Samarinda mendapatkan predikat sebagai kota layak anak pada 2018 silam. Namun sayang, predikat yang disandang ibu kota Provinsi Kaltim ini justru tak sesuai kenyataan di lapangan. Masih banyak anak menjadi korban kekerasan seksual. Yang justru kebanyakan para pelakunya adalah orang terdekat korban.

nomorsatukaltim.com - Fakta itu diungkap aparat kepolisian Polresta Samarinda. Bahkan terungkapnya hanya dalam beberapa bulan terakhir. Kasus kekerasan seksual pada anak mengalami peningkatan signifikan.

Tercatat pada Oktober lalu, sedikitnya pihak kepolisian menangani tujuh kasus pencabulan. Kasus tersebut sudah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Samarinda beserta Polsek jajarannya.

Dalam penanganannya, polisi turut mengidentifikasi hubungan antara korban dan pelaku. Hal itu dilakukan untuk memastikan apa yang mendorong pelaku sehingga bisa terpicu melakukan pencabulan. "Pelakunya masih memiliki hubungan keluarga dengan korban. Namun statusnya kebanyakan hubungan tiri. Misalnya seperti ayah tiri," ungkap Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Yuliansyah, melalui Kanit PPA, Iptu Teguh Wibowo. Melihat dari motif yang menjadi pemicu terjadinya pencabulan itu. Menurut Teguh, hal itu dikarenakan lemahnya iman pelaku sehingga mudah terdorong nafsu untuk melakukan pencabulan. "Dan terkadang juga korban tergiur dengan iming-iming atau ancaman dari pelaku," ujar Teguh. Kasus pencabulan, juga diakui Teguh tak melulu dilakukan pelaku yang memiliki hubungan keluarga dengan korban. Namun ada juga yang melakukannya karena ada hubungan sebagai kekasih. "Ada, tapi tidak banyak seperti laporan pencabulan yang dilakukan orang tua tiri terhadap anak tirinya," pungkasnya. (aaa/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: