Teknologi Pertanian Rangsang Regenerasi

Teknologi Pertanian Rangsang Regenerasi

TANJUNG REDEB, DISWAY - Modernisasi pertanian dengan menggunakan teknologi perlu terus didorong. Agar generasi muda terangsang menjadi petani. Sehingga tercipta regenerasi.

Sebab menurut Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Berau, Mukalal, minat pemuda menjadi petani sangat kecil. "Makanya perlu pengembangan teknologi. Pertanian yang biasanya dilakukan manual dapat dikembangkan dengan teknologi. Selain itu perlu kepastian pasar hasil pertanian. Sehingga petani tidak kesulitan," ujarnya, belum lama ini. Mukalal mengaku prihatin. Dengan minimnya regenerasi petani. Perlu upaya khusus untuk meningkatkan minat anak muda mengembangkan pertanian. “Bisa kita lihat sekarang di lapangan. Mayoritas petani di Berau berusia 45 tahun ke atas. Ini harus jadi perhatian kita bersama,” jelasnya. Bila ini terus terjadi, katanya, pertanian sulit berkembang. Pria yang juga Ketua Gapoktan Manunggal Karsa Kampung Labanan Jaya ini, menambahkan, lahan pertanian khususnya di Kabupaten Berau cukup luas. Mestinya digarap maksimal. "Perlu keterlibatan petani-petani muda agar pertanian berkembang. Kami selalu merangsang anak-anak muda untuk aktif mengembangkan pertanian. Karena jika generasi putus, siapa lagi yang akan menjadi petani. Ini persoalan serius,” terangnya. Menurutnya, salah satu faktor generasi muda kurang berminta bertani, karena lebih tertarik bekerja di perusahaan swasta. Gaji di perusahaan, khususnya di pertambangan dinilai lebih menghasilkan ketimbang menjadi petani. Padahal kata dia, pertanian tidak kalah menghasilkan dengan bekerja di perusahaan swasta. “Saya yakin jika pertanian digarap maksimal disertai dukungan pemerintah, petani lebih sejahtera,” terangnya. (ZZA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: