Siapkan 465 Ribu Vaksin

Siapkan 465 Ribu Vaksin

TANJUNG SELOR, DISWAY - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara menyatakan kesiapannya, untuk melakukan vaksinasi kepada warga sebagai upaya pencegahan penularan virus Corona.

Dikatakan Pjs Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi, untuk data awal sudah mulai disusun. Setidaknya, 465.036 orang direncanakan akan divaksin. Dinas Kesehatan Kaltara pun, kata Teguh, sudah menerima surat dari Kementerian Kesehatan. “Sementara ini Pemprov masih mengumpulkan data sasaran, dimulai dari usia 17-59 tahun. Karena sampai saat ini, masih ada beberapa daerah yang belum mengumpulkan data,” ujar Teguh, Rabu (18/11). Soal prioritas yang pertama kali divaksin, Teguh mengatakan, kemungkinan tenaga kesehatan. Karena merupakan garda terdepan dalam penanganan COVID-19. Selanjutnya, petugas layanan publik seperti Polri, Satpol PP, TNI hingga Basarnas. “Kami berharap dengan jumlah yang terbatas ini, semuanya bisa terfasilitasi,” ujarnya. Kendati sampai saat ini masih dalam penyusunan, namun dirinya menargetkan sebelum akhir November 2020, sudah selesai semua untuk dilakukan pendataan. Sebab, bila penyusunan calon penerima vaksin lebih cepat dirampungkan, maka akan mempercepat proses pengiriman ke daerah oleh pemerintah pusat. Sementara itu, untuk jenis vaksin dan detail yang yang akan digunakan, Teguh menyebut, merupakan kewenangan pemerintah pusat. Lalu, sebagai persiapan lainnya, Dinas Kesehatan Kaltara, juga akan melakukan pelatihan petugas vaksin, setelah menerima petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan. “Secara umum, Provinsi Kaltara sangat mendukung mendukung program mencegah penularan COVID-19. Apalagi, sampai saat ini di Kaltara jumlah kasus terkonfirmasi sudah mencapai 1.000 kasus,” ujarnya. Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan program vaksinasi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) bisa dilaksanakan pada akhir tahun ini. Hal tersebut, diungkapkan Jokowi saat meninjau proses simulasi vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (18/11). “Kita berharap vaksin ini datang di akhir bulan November ini. Tapi kita ingin berusaha, kalau tidak bisa, ya masuk di bulan Desember. Baik itu dalam bentuk vaksin jadi, maupun dalam bentuk bahan baku yang akan diolah di biofarma," ungkap Jokowi, dikutip dari Isubogor. Menurutnya, semua vaksin yang akan dipakai di Indonesia, harus masuk dalam list World Health Organizations (WHO). Tahapan itu, kata Jokowi, memerlukan waktu yang relatif lama. Sekitar tiga minggu. Setelah mendapatkan izin dari BPOM, proses vaksinasi baru bisa dilaksanakan. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: