Mahulu Pertahankan Zona Hijau, Desember Mendatang akan Divaksin COVID-19

Mahulu Pertahankan Zona Hijau, Desember Mendatang akan Divaksin COVID-19

Mahulu, nomorsatukaltim.com – Berkat kerja keras yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) melalui Dinas Kesehatan (Diskes) Mahulu, hingga 14 November 2020, kabupaten yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia Timur itu, kembali menyandang Zona Hijau dalam mencegah penyebaran dan penanganan pandemi Corona Virus Disease (COVID) 19.

“Sempat ‘pecah telur’. Tapi karena kerja keras Pemkab Mahulu melalui TGC bersama masyarakat dan seluruh stakeholder, sehingga bisa pulih kondisi Mahulu dari zona kuning menjadi hijau,” terang Wakil Ketua TGC Mahulu, drg Agustinus Teguh Santoso yang juga merupakan Kepala Diskes Mahulu, kepada Nomorsatu Kaltim di Ujoh Bilang. Dia menyebut, sejak pandemi COVID-19 merambah Kabupaten Mahulu, Pemkab Mahulu melalui Dinas Kesehaan (Diskes) Mahulu mulai melakukan tracing COVID-19 dengan gencar mempertahankan zona hijau. “Bukan hanya tracing, Tim Gerak Cepat (TGC) Pencegahan Penyebaran COVID-19 Mahulu sejak awal telah memiliki sejumlah posko penjagaan ketat memantau perjalanan masuk dan keluar Mahulu,” urai Kadiskes. Menurutnya, pihak TGC tidak menunggu kejadian kasus. Tracing terus dilakukan. Misalnya ada permintaaan dari instansi manapun, maka TGC segera bergerak. Sehingga sejak Maret-November 2020, sudah hampir tiga ribu orang dilakukan tracing dan tracking. “Untuk swab test sudah hampir 200 orang. Kemudian screaning dengan rapid tes sudah hampir tiga ribu orang di Mahulu,” bebernya. Bahkan pos pengendalian COVID-19 diseluruh pintu masuk Mahulu aktif 24 jam dan dijaga ketat. Hingga melarang masuk ke Mahulu jika tidak mengikuti persyaratan protokol kesehatan COVID-19. Dalam penanganan COVID-19 di Mahulu, terkendala belum ada tenaga dokter spesialis sebagai penanggung jawab pasien COVID-19. Sehingga dilakukan pengetatan penjagaan pintu masuk ke wilayah Mahulu. “Pos Wasdalkes COVID-19 diseluruh pintu masuk Mahulu diperketat. Harus mengikuti aturan. Wajib swab tes. Khusus masyarakat Mahulu wajib rapid tes. Karena untuk menangani orang terpapar COVID-19 di Mahulu, belum ada dokter spesialis,” tegas Waka TGC Mahulu. Agutinus Teguh Santoso menyebut, upaya mempertahankan zona hijau memang sulit. Namun dengan mengerahkan seluruh stakeholder dan masyarakat, maka diharapkan zona hijau akan terus bertahan. “Ketat pemeriksaan oleh satgas di pos wasdalkes COVID-19. Terutama di pintu masuk darat dan sungai. Persyaratan masuk bagi wajib ada surat keterangan rapid dan swab tes, serta surat izin masuk,” urainya. Bahkan setiap kecamatan ada rumah karantina bagi PP yang dianggap belum aman masuk ke daerah Mahulu. Juga ada tempat karantina induk di bumi perkemahan Kampung Long Melaham, Kecamatan Long Bagun. “Memiliki 50 kamar untuk karantina. Sehingga siapapun, wajib patuh aturan pokes COVID-19,” tegas Agustinus Teguh Santoso. TGC Mahulu yang saat ini diketuai oleh Pejabat sementara (Pjs) Bupati Mahulu, Drs Gede Yusa SH. Dia mengimbau masyarakat se-Mahulu agar menaati Prokes COVID-19. “Sering mencuci tangan, dimanapun menggunakan masker penutup hidung dan mulut, serta menjaga jarak dan tidak berkerumun,” ungkapnya Perlu diketahui, Mahulu 5 kecamatan tersebar pada 50 kampung, hanya memiliki fasilitas kesehatan berupa 5 puskesmas induk, serta dua rumah sakit Pratama (Rintisan). “Yaitu di Ujoh Bilang, dan Long Pahangai. Kesulitan karena di Mahulu belum ada dokter spesialis. Hanya ada dokter umum,” ucap Agustinus. Pemkab Mahulu berencana kedepan akan meningkatkan status rumah sakit pratama menjadi rumah sakit tipe C umum dan tipe tipe D. “Dalam waktu dekat juga akan beroperasi tambahan satu puskesmas induk di Kampung Mamahak Besar, Kecamatan Long Bagun,” terangnya. DESEMBER, 16.425 WARGA MAHULU DIVAKSIN COVID-19 Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Mahulu akan memberikan vaksin anti COVID-19 kepada 16.425 warga Mahulu yang masuk dalam usia produktif pada Desember mendatang. “Prioritas vaksin COVID-19 tahap pertama adalah usia produktif. Yaitu usia 19-59 tahun untuk tahap pertama,” beber Kadiskes Agustinus Teguh Santoso. Dia menyebut, vaksin tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Kesehatan RI. Jumlah yang akan divaksin tahap pertama adalah sesuai dengan jumlah vaksin yang diberikan oleh pusat. “16.425 warga Mahulu usia produktif akan divaksin COVID-19 diperkirakan dimulai pada pekan kedua Desember mendatang,” tuturnya. “Jumlah penduduk Mahulu 30 ribu jiwa. Sehingga tahap pertama vaksin berarti 50 persen warga mendapat vaksin gratis itu,” katanya. Untuk persiapan pelaksanaan vaksin itu, Diskes Mahulu saat ini membentuk tim imunisasi, bekerjasama dengan TNI-Polri, para camat, serta puskesmas. “Mendata kelompok sasaran potensial dan produktif lainnya yang memiliki kartu BPJS kesehatan," ucapnya. Dasar dalam vaksin pertama ditujukan pada masyarakat usia produktif, karena ujung tombak keluarga. “Usia produktif mampu dalam pemulihan ekonomi keluarga, jika terjadi resesi ekonomi,” tandas Agustinus Teguh Santoso.(adv/imy/sam)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: