Jalan Panjang Ibnul Menuju Garuda Select 3
Memang Zarkasih dan Nurhidayah selalu mendidik anaknya agar selalu dekat dengan Alquran. Apalagi tiga anaknya semua laki-laki. Yang kelak menjadi pemimpin.
Setiap ba'da maghrib semua anaknya diwajibkan baca Quran. Ya, namanya juga pendakwah. Sebelum mengajarkan kebaikan pada orang lain, Zarkasih tentu harus memulainya dari dalam rumahnya dulu.
Sementara Nurhidayah, selain berjualan kue, juga aktif mengajar ekstra kulikuler agama islam di salah satu TK di Balikpapan.
"Saya juga jualan kue snack box. Kadang yang antar Ibnul kurirnya. Sangat membantu lah semuanya di rumah," ujar wanita 41 tahun itu.
Di sepak bola, seperti diberitakan sebelumnya. Karier Ibnul begitu moncer. Postur dan gaya bermainnya begitu mudah menarik perhatian pelatih. Yang kemudian membawanya pada laga uji coba melawan Penajam Utama U-15. Setelah itu yang terjadi, seperti yang kita tahu sekarang. Ibnul masuk deretan bocah yang dibawa ke Inggris untuk mengikuti program Garuda Select III. Ia nantinya akan mengenyam ilmu sepak bola di negara asal olahraga itu berasal. Dan akan dilatih legenda Chelsea Dennis Wise.
Namun sebelum pengumuman kelolosan Ibnul. Kedua orang tuanya awalnya tak berharap besar. Maka ketika Ibnul dinyatakan masuk Garuda Select, Zarkasih dan Nurhidayah seakan tidak percaya.
Kelolosan Ibnul itu memang sedikit istimewa. Dia jadi satu-satunya anak Kaltim yang lolos seleksi. Padahal selain ia dan kelima rekannya di Penajam Utama. Diketahui 3 pemain muda Borneo FC Samarinda pun turut ambil bagian.
Seorang pemain Borneo FC sebelumnya masuk dalam 26 daftar nama pemain Garuda Select III bersama Ibnul. Tapi sehari kemudian, PSSI mengerucutkan menjadi 21 nama saja. Dan pemain junior Pesut Etam tersebut tersisih.
Sebagai orang Balikpapan. Referensi Zarkasih tentu tak jauh-jauh dari Ponaryo Astaman dan Bima Sakti. Dua legenda sepak bola Indonesia itu berasal dari Balikpapan. Zarkasih hampir tak percaya anaknya punya jalan bagus untuk mengikuti dua legenda hidup itu.
"Dapat kabar ya tidak yakin. Ya apa memang lolos. Tapi begitu ingat dia pernah juara Piala Soeratin tingkat Kaltim jadi yakin. Dapat kabar kita banyak berdoa saja," ungkap pria 60 tahun itu.
Zarkasih menilai banyak faktor yang membuat Ibnul masuk Garuda Select III. Selain merupakan hasil jerih latihannya yang keras. Kerendahan hati Ibnul serta bakat alami yang dimiliki. Membuat jalan menuju karier cemerlang itu tiba di waktu yang tepat. Yakni ketika Ibnul masih teramat muda. Tapi dari semua itu, ada satu hal yang disebut Zarkasih sebagai faktor penentu.
"Tanpa campur tangan Allah ini tidak bisa terjadi," kata Zarkasih.
Nurhidayah pun demikian. Tidak pernah terpikirkan anaknya bakal latihan di Eropa. Dan selama enam bulan nanti Nurhidayah harus berpisah sementara dengan anaknya itu.
"Berharap yang terbaik saja. Selalu dijalani dan tidak pernah lupa ibadah," terangnya.
Baik Zarkasih maupun Nurhidayah selalu mendukung apa yang diimpikan anaknya itu. Sekali pun bakal bermain di Eropa. Mengingat potensinya bisa saja mengikuti jejak Witan Sulaeman atau Egy Maulana Vikri yang kini meniti karier di Benua Biru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: