Sabar Saja, Kaltim Disebut Bukan Provinsi Prioritas Pemberian Vaksin COVID-19
Samarinda, nomorsatukaltim.com – Untuk kesekian kali Kaltim dianaktirikan pemerintah pusat. Bumi Etam tidak termasuk dalam daftar 10 daerah prioritas pendistribusian vaksin virus corona. Yang rencananya dimulai akhir tahun ini.
Padahal kasus Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Kaltim masih berfluktuasi. Angka penambahan harian masih terbilang tinggi. Utamanya di Balikpapan dan Samarinda. Sayang beribu sayang. Para stakeholder masih berjibaku menekan laju penularan. Di satu sisi masyarakat menanti harapan vaksin dari pemerintah. Agar segera bisa mengakhiri masa-masa paceklik ini. Kepastian informasi itu terungkap saat Kepala BNPB Letjen Doni Monardo melakukan lawatan ke Kalimantan Timur Senin (9/11) lalu. Agenda utama kunjungan Kepala BNPB sebenarnya untuk meningkatkan program sosialisasi penerapan protokol kesehatan. Sebab prokes dianggap sebagai vaksin paling ampuh saat ini. Sebelum vaksin yang sesungguhnya benar-benar tersedia. Melalui penyampaiannya itulah, terselip informasi tadi. Kaltim bukan prioritas pertama penyaluran vaksin penyakit pagebluk yang bermula di Wuhan, Tiongkok. "Vaksin kita monitor saja, ikuti perkembangan dari pemerintah melalui Kemenkes. Mudahan dalam waktu yang tidak lama. Vaksin segera bisa didatangkan dan pada waktu yang tepat bisa didistribusikan," ucapnya saat itu. Baca juga: Mufakat Kanjeng Sinuhun (11): Penangguhan Ia mengatakan, bahwa ada 10 Provinsi yang akan diprioritaskan untuk memperoleh distribusi vaksin lebih awal. Yakni pemerintah menyalurkan ke kota-kota besar di Pulau jawa. Kecuali Yogyakarta dan Banten. Dan Kalimantan, hanya diwakili Kalimantan Selatan yang masuk 10 daerah prioritas itu. "Sumatera ada Sumut, Kalimantan di Kalsel, Sulawesi di Sulsel dan Papua," ungkap Doni Monardo. Hal ini pun ditanggapi oleh Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim, Rusman Yaqub. Ia memberi atensi pada kebijakan pusat sebab. Pihaknya memimpin Komisi yang membidangi kesehatan di Karang Paci. Namun, Rusman juga tidak mau sembarang bersikap. "Kita perlu tanyakan dulu kepada pemerintah pusat. Karena itu memang otoritas mereka," katanya, Minggu (15/11). Ia beranggapan, pasti ada kreteria dan alasan yang mendasari kenapa Kaltim tidak masuk prioritas penyaluran vaksin tahap awal. Kendati kasus positif terbilang tinggi. Bahkan pernah mencicipi posisi lima besar kasus COVID-19 secara nasional. Teranyar memang angka penyebaran COVID-19 menurun. Kendati demikian Kaltim masuk tujuh besar. Paling tinggi se-Kalimantan. Rusman sendiri, sebenarnya menyangsikan informasi yang terkesan setengah-setengah itu. Ia mempertanyakan. Terkait pertimbangan penetapan daerah prioritas penerima vaksin tahap pertama. "Mestinya dijelaskan ke publik sehingga masyarakat mengetahui secara terbuka," tambahnya. Rusman juga sedikit menyinggung respon Satgas COVID-19 Kaltim. Yang belum memberi penjelasan atau berinisitaif mempertanyakan alasan itu ke pemerintah. Memang pada dasarnya, semua tergantung Satgas. "Kalau merasa perlu mestinya dipertanyakan," Rusman mengakhiri. (das/boy) Sebaran kasus COVID-19 se-Kalimantan, Minggu 15 November 2020 Kalimantan Timur Kasus baru : 206 orang Sembuh : 14.285 orang MD : 534 orang Terkonfrmasi : 17.103 Kalimantan Selatan Kasus baru : 74 orang Sembuh : 11.338 orang MD : 502 orang Terkonfrmasi : 12.521 orang Kalimantan Tengah Kasus baru : 50 orang Sembuh : 4.165 orang MD : 168 orang Terkonfrmasi : 4.976 orang Kalimantan Barat Kasus baru : 13 orang Sembuh : 1.520 orang MD : 22 orang Terkonfrmasi : 2.073 orang Kalimantan Utara Kasus baru : 20 orang Sembuh : 843 orang MD : 11 orang Terkonfrmasi : 978 orangCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: