Pantai Gelora Api-Api, Indahnya Siang hingga Malam

Selanjutnya yang tengah disusun ini ialah mekanisme teknis penataan dan pengelolaannya. Yang akan dituangkan dalam Peraturan Kepala Desa (Perkades). Yang termasuk didalamnya detail engineering design (DED) tadi. Penyusunannya melibatkan berbagai pakar di bidang kepariwisataan. Ada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan lainnya.

Selain bisa dikelola oleh pemerintah kabupaten atau desa, ada opsi lainnya. Yaitu dengan bekerja sama dengan badan usaha lainnya atas izin kades. Bisa badan usaha milik desa (BUMDes) atau juga dari luar. Yang artinya potensi ini bisa saja digarap oleh investor dari mana saja.

"Yang penting konsepnya wisata ekologi. Bisa saja masuk, asalkan sesuai dengan konsep yang tertuang dalam perkades," jelas Narto, sapaannya.

Diperkirakan, dalam perencanaan itu membutuhkan dana sekira Rp 16 miliar untuk pembangunan keseluruhan. Mulai dari sarana dan prasarana, hingga tanggung jawab dalam memperbaiki ekologinya.

Seperti, kawasan pantai ini dibagi menjadi tiga segmen. Segmen 1 yang paling dekat dengan bibir pantai harus ditanami 10.000 bibit mangrove khusus tadi. Segmen 2 wajib tertanam 50.000 bibit. Dan segmen 3, ada 40.000 bibit.

Untuk investasinya ada dua opsi juga. Investor boleh masuk sejak awal atau setelah infrastruktur sarana dan prasarana terbangun. Konsekwensinya, jika masuk sedari awal, mereka berhak atas saham sebesar 39 persen.

Namun jika masuk setelah infrastruktur terpenuhi, maka dia hanya akan jadi board of director saja. Tidak punya share saham. Hanya menjadi pengelola profesional. Yang memiliki tanggung jawab memanajemeni kawasan itu saja. Tentu setelah ada penyerahan kawasan.

Jika begitu, maka pembangunan sarpras tadi bisa terpenuhi dari beberapa sumber dana. Bisa dana desa (DD), APBD, PPU. Maupun APBD Kaltim melalui Bantuan Keuangan (Bankeu).

"Saya optimis di 2023, kawasan ini sudah jadi," tegasnya.

Kepala Desa Api-Api, Budi Raharjo optimis hal ini bisa diwujudkan. Dengan adanya dukungan-dukungan tadi.

"Segera kita selesaikan semua apa yang dibutuhkan," katanya.

Pokdarwis Desa Api-Api Aldi Ramadani menyatakan hal serupa. Sebagai pengelola utama, pihaknya siap untuk bekerja sama dalam mewujudkan hal ini.

"Sudah capek juga kita, selama ini hanya dilalui saja. Padahal potensinya ada," ujarnya.

Tentunya dalam perwujudannya nanti, kawasan ini mampu memberikan banyak hal. Utamanya pendapatan masyarakat sekitar.

Aldi mengatakan terwujudnya destinasi Pantai Gelora Api-Api ini tentu juga akan menghidupkan sisi kepariwisataan lainnya. Mulai UMKM, hingga sektor restauran dan perhotelan. Yang pasti ini mampu mengangkat nama Kabupaten PPU.

Sumber: