Pantai Gelora Api-Api, Indahnya Siang hingga Malam

Pantai Gelora Api-Api, Indahnya Siang hingga Malam

Kawasan Pantai Gelora ini ke depan akan menjadi destinasi yang diseriusi Pemkab PPU.

"Pantai ini merupakan tempat yang penting dan strategis," ucap Wakil Bupati PPU Hamdam Pongrewa.

Pemkab PPU memang sedang mempersiapkan destinasi ini. Agar siap dan layak untuk dikunjungi, berkaitan dengan rencana pindahnya IKN tadi. Selain pula untuk memecah konsentrasi wisatawan agar tak hanya berjubal di Tanjung Jumlai saja.

"Jika IKN jadi pindah, tentu kita harus mempersiapkan destinasinya. Jika bisa, kita jadikan tempat ini destinasi berskala nasional," lanjutnya.

Ia menaruh harapan besar. Untuk kelanjutan promosi potensi kepariwisataan yang ada di sini. Apalagi wilayah ini memiliki modal dasarnya yang kuat.

"Yaitu kepemilikan lahannya. Punya pemerintah. Tentu tidak sulit lagi bagi siapa saja yang ingin mengembangkan tempat ini," ujarnya.

Kepemilikan lahan itu diperkuat dengan adanya Peraturan Desa (Perdes) Api-Api nomor 8 tahun 2020. Baru disahkan. Luasan yang pasti dikembangkan ada 27,75 hektare. Membentang di pesisir mulai RT 1 sampai RT 6 desa. Ke arah laut, panjangnya 800 meter.

Langkah-langkahnya sudah disusun. View khusus yang dijual di sini ialah mangrove. Pohon bakau yang benar-benar khas tumbuh di sini, jenis avecenia mariana.

Itu menjadi modal utama pengembangan. Meliputi wisata alam, budaya, religi, buatan dan atraktif. Yang bisa diterjemahkan menjadi pengelolaan kawasan hutan mangrove, pengelolaan rumah literasi dan edukasi lingkungan dan pengeluaran pemukiman lingkungan adat.

Lalu adanya rumah singgah, wisata mancing, sanggar budaya dan kerajinan lokal serta penganan khas. Yang ujungnya merupakan pemberdayaan masyarakat sekitarnya.

Dengan melibatkan berbagai pihak. Dalam perdes tadi, dilaksanakan secara fungsional oleh Pokdarwis yang bertanggung jawab pada kepala desa (kades).

Model itu tadi, sudah dituangkan dalam sebuah desain grafis visual. Yang ada di baliknya ialah para akademisi ahli di Program Pembangunan, Pemberdayaan Kelurahan dan Perdesaan Mandiri (Pro-P2KPM). Mereka telah membuat khusus. Jelas sudah dalam desain itu, setiap potensi yang ada akan tertonjolkan.

"Melihat desain itu, membuat saya benar-benar yakin tempat ini akan menjadi salah satu destinasi yang sangat digemari," kata Hamdam.

Pendamping desa PPU yang juga akademisi arsitek di Kaltim, Prof Sunarto Sastrowardojo menegaskan bahwa pengelolaan kawasan oleh desa itu sangat kuat. Dalam upaya mewujudkan rencana-rencana yang telah disusun tadi.

"Dalam Kementerian desa juga mengatur desa wisata kan," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: