Anggota Dewan Samarinda Ini Minta Pemkot Kreatif Cari Pemasukan, Gimana Caranya?

Anggota Dewan Samarinda Ini Minta Pemkot Kreatif Cari Pemasukan, Gimana Caranya?

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Pemkot Samarinda dituntut kreatif mencari pemasukkan, imbas dari pandemi COVID-19. Caranya optimalkan pajak bumi bangunan (PBB) dan pajak parkir.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Samarinda kena dampak karena pandemi COVID-19. Pemerintah jadi pesimistis. Sehingga, dilakukan perubahan target PAD di 2020. Dari awalnya ditargetkan Rp 500 miliar. Berubah menjadi Rp 150 miliar.

Melihat kondisi tersebut, Anggota DPRD Samarinda Joni Sinatra Ginting pun meminta Pemkot lebih kreatif lagi. Memanfaatkan potensi lain yang belum maksimal. Seperti pajak bumi bangunan (PBB) dan pajak parkir. Selama ini hanya retribusi parkir yang berjalan.

Karena memang berbeda antara retribusi dan pajak parkir. Kalau retribusi hanya dipungut dari parkir jalanan. Tempat wisata dan lainnya. Sementara pajak parkir diambil dari tempat parkir resmi. Seperti: hotel, restoran dan mal.

“Sekarang kan banyak hotel yang menjadi satu tempat parkirnya dengan mall. Seperti di Plaza Mulya. Atau malah banyak hotel yang tidak menerapkan pembayaran parkir. Padahal itu potensi besar loh,” katanya.

Karena tidak bisa berharap besar dari retribusi parkir. Masih kalah dengan pajak parkir. Yang saat ini terkumpul Rp 4 miliar. Dari target Rp 6,5 miliar.

"Nah jadi hotel-hotel kalau sudah menerapkan parkir resmi. Jadi pelaku hotel akan di wajibkan untuk menggunakan metode parkir resmi. Karena, potensi pendapatannya akan dua kali lipat dari pendapatan daerah selama ini, begitu juga halnya retribusi," jelasnya.

Selain pajak parkir, PBB pun tidak maksimal. Sekarang hanya ditargetkan Rp 38 miliar. Padahal, menurut Anggota Komisi I DPRD Samarinda ini perkiraan PAD dari sektor itu bisa mencapai Rp 80 miliar. Apalagi pembangunan di Kota Tepian sangat berkembang pesat.

Sekarang pun ada program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang diluncurkan oleh Kementerian ATR/BPN. Sehingga mempercepat pengurusan legalitas tanah. "Kan mudah dalam mengurus sertifikat, sehingga nantinya masyarakat akan taat pajak," ulas Joni.

Selain dua sektor itu, ada juga rencana jangka panjang. Yaitu mendorong peningkatan pajak dari sektor pariwisata. Sebab beberapa daerah sekarang sedang gencar mendorong sektor itu untuk menunjang PAD.

Potensi itu adalah wisata air. Apalagi sekarang Pemkot sedang melakukan normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM).

"Jadi kalau SKM sudah dibenahi, ini akan jadi salah satu objek wisata. Dapat dipastikan pengunjungnya tidak hanya dari dalam daerah, melainkan dari luar daerah juga. Sehingga, PAD kita pun akan bertambah," tutupnya. (mic/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: