Pertamina Akuisisi 14 Blok Migas di Luar Negeri

Pertamina Akuisisi 14 Blok Migas di Luar Negeri

Jakarta, nomorsatukaltim.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, Pertamina mengelola 14 aset yang memproduksi minyak dan gas bumi (migas) di luar negeri. Belasan aset ini memproduksi 150 ribu barel setara minyak per hari. Dengan cadangan 410 juta barel setara minyak.

“Bagaimana mengoptimalkan, meningkatkan cadangan dan produksi blok migas dalam negeri. Pertamina telah memiliki 14 aset luar negeri yang sedang dikelola hari ini. Dengan produksi 150 ribu barel oil ekuivalen dengan cadangan cukup besar 410 juta barel oil ekuivalen,” katanya dalam Seminar Lemhanas, Selasa (6/10).

Dia mengatakan, akuisisi itu diperlukan untuk mengoptimalkan produksi migas dalam negeri. Sebab, untuk mengoptimalkan produksi memerlukan waktu.

“Ada beberapa negara, baik produksi minyak maupun gas, kenapa memandang penting akuisisi dilakukan. Dari gambaran sebelumnya, potensi produksi dalam negeri perlu waktu. Maka Pertamina penting akuisisi luar negeri dan membawa kemudian minyaknya ke dalam,” katanya.

Dia menjelaskan, pemerintah menargetkan produksi minyak 1 juta barel di 2023. Tahun ini, pemerintah menargetkan produksi 750 ribu barel.

“Lebih 40 persennya kontribusikan dari Pertamina. Kita mulai tahun depan. Akan memberikan kontribusi lagi dengan bergabungnya Rokan,” tambahnya.

Nicke mengatakan, Pertamina akan terus meningkatkan produksi. Pada 2025, Pertamina meningkatkan produksi minyak 1 juta barel.

“Kita menargetkan, meningkatkan produksi minyak dari 420 saat ini akan kita tingkatkan 1 juta di 2025,” ujarnya.

Sebelumnya, rencana akuisisi ini menemui ganjalan. Pasalnya, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai eksplorasi migas dalam negeri lebih baik dilakukan ketimbang akuisisi di luar negeri.

“Sekarang sudah ngutang US$ 16 miliar. Tiap kali otaknya minjem duit aja nih. Saya udah kesal nih. Pinjam duit. Terus mau akuisisi lagi,” kata Ahok dalam cuplikan video YouTube di kanal POIN, Selasa (15/9).

Ahok menilai, ketimbang melakukan akuisisi blok migas di luar negeri, sebaiknya Pertamina melakukan eksplorasi di dalam negeri. Pasalnya, saat ini tercatat masih ada 12 cekungan yang berpotensi menghasilkan temuan cadangan migas.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman memastikan, pelaksanaan eksplorasi migas masih tetap dilakukan. Ia menjelaskan, hingga Juli 2020, Pertamina telah melakukan pengeboran 8 sumur eksplorasi, 180 sumur eksploitasi dan 600 workover serta 6.724 pekerjaan well services

“Dalam rangka mencari sumber cadangan baru, Pertamina telah menjalankan seismik 2D sepanjang 31.153 km dan seismik 3D seluas 493 km2,” pungkas Fajriyah. (dtk/knt/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: