Bumil Balikapan Terpapar Corona 45 Orang, Hati-Hati Rawan Stres
Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Bumil terpapar COVID-19 terus meningkat. Hingga saat ini sebanyak 45 bumil terkonfirmasi positif .
Pemkot khawatir kondisi ini akan memengaruhi kesehatan ibu dan bayinya. Termasuk kondisi kejiwaannya, sehingga dirasa perlu mendapat perhatian khusus. Dokter Spesialis Kandungan Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan dr Ketut Rama, Sp.OG meminta pemkot memberikan pendampingan psikolog kepada bumil. Selain perawatan penanganan SARS Cov-19.
“Ternyata ibu hamil (bumil) yang kena COVID-19 ini sangat pengaruh terhadap psikisnya. Emosional. Berpengaruh terhadap keluarga dan ibunya sendiri,” ujar Ketut baru-baru ini.
Baca juga: Balikpapan Zona Oranye, Syukri Wahid: Jangan Terbuai….
Dari 45 bumil itu paling banyak ditangani di RSKD. Sebab selama ini rumah sakit milik Pemprov Kaltim itu memang menjadi rujukan bagi bumil. Terutama yang berstatus pasien positif COVID-19.
“Awalnya ibu hamil (bumil) yang positif ini hanya satu hingga dua orang. Namun sejak Agustus kasusnya mulai banyak, ada 15 dan September 24 (kasus),” ungkapnya.
Pada kasus-kasus awal petugas kesehatan di rumah sakitnya bingung. Sebab belum ada kebijakan wajib rapid test sebelum melahirkan. Kala itu petugas merasa khawatir. Karena risiko terpapar virus cukup besar. Hingga akhirnya ada kebijakan dari pusat yang mulai mengatur penanganan bumil selama masa pandemi.
“Akhirnya dari DKK kita (mulai) berkordinasi dengan baik. Lalu di akhir Agustus ada kebijakan rapid test gratis dan ini sangat membantu sekali," katanya.
Dengan adanya hasil rapid test, yang dilakukan bumil setidaknya dua pekan sebelum bersalin, maka petugas lebih mudah melakukan penanganan. Apalagi saat ini RSKD juga memiliki fasilitas bersalin khusus pasien COVID-19.
"Karena begitu rapid test reaktif langsung dilakukan swab. Jika positif langsung dikoordinasi dengan Poli COVID untuk diobati dengan anti virus,” imbuhnya. (ryn/boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: