Hati-Hati Informasi Palsu, Pengguna Gadget Harus Kritis
Ketua AJI Palu Muhammad Iqbal saat memberikan pemaparan tentang bahaya Hoaks. (Hadid/DiswayKaltim)
Samarinda, DiswayKaltim.com - Perkembangan teknologi membuat penyebaran hoaks atau informasi palsu sulit dihindari. Namun ada beberapa cara mudah untuk mendeteksi kabar palsu tersebut.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu Muhammad Iqbal mengatakan, pelaku hoaks sering menyebarkan bahan berita palsu berupa foto capture yang tidak lengkap.
Ini dilakukan untuk menyembunyikan keidentikan data sehingga masyarakat berhasil dikelabui. Cara mengetahuinya dengan meng-upload foto diduga hoaks itu ke Google Reverse Image Search. Kata dia, Google akan mencari unggahan foto pertama dan memunculkan foto yang mirip. Dari situ akan ketahuan.
"Makanya jangan langsung percaya dan share. Dikritisi dulu informasinya," ulas dia.
Iqbal menyebut ada beberapa jalan yang bisa ditempuh untuk mendeteksi hoaks. Beberapa di antaranya yakni memeriksa alamat situs di www.domainbigdata.com.
Situs ini akan memberikan informasi tentang situs yang dicurigai hoaks itu. Kata dia, biasanya hoaks disebarkan melalui blog gratisan dengan judul atau nama domain yang sensasional.
Adapula situs yang meniru situs berita resmi. Untuk membedakan situs itu asli atau palsu adalah dengan mengecek detail visual situs itu.
Misalnya ada logonya yang jelek atau tidak sesuai dengan logo identik yang asli. Ciri lainnya situs atau blog tersebut biasanya halaman dipenuhi iklan hingga penuh. Pelaku menyebarkan kabar sensasional demi mencari iklan melalui klik.
Langkah berikutnya dengan mengecek abous us di situs tersebut. Menurut dia, situs abal-abal selalu anonim. Padahal berdasarkan undang-undang pers, media resmi harus berbadan hukum.
"Bisa juga dengan mengecek kabar tersebut di media online lainnya. Kabar besar biasanya selalu ter-cover media mainstream," ungkap dia. (hdd/boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: