Pangeran Saudi yang Diselimuti Kontroversi
Riyadh, nomorsatukaltim.com - Kerajaan Arab Saudi mengalami perubahan besar-besaran di era pemerintahan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. Namun, aktor “pengguncang” negara itu bukanlah Raja Salman. Melainkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Ia merupakan anak kandungnya sendiri.
Putra Mahkota yang dikenal dengan sapaan MBS ini tercatat sebagai menteri pertahanan termuda di dunia. Di usia 32 tahun, dia tak hanya memainkan peran penting dalam perseteruan regional dengan Iran dan perang di Yaman. Tapi juga melakukan “pembersihan” di lingkungan kerajaan dari praktik korupsi.
MBS yang juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Kerajaan Saudi ini, juga merombak image negaranya dari konservatif menuju ke arah moderat. Bahkan akan menyaingi Barat. Dalam bidang tertentu. Melalui program reformasi “Vision 2030”.
Dikutip dari laporan Al Jazeera, putra Raja Salman ini lahir pada 31 Agustus 1985. Ibunya, Putri Fahda binti Falah bin Sultan bin Hathleen, berasal dari suku Ajman, yang pemimpinnya adalah ayah sang putri, Rakan bin Hathleen.
Dia menerima pendidikan dasar di Riyadh, ibu kota negara tersebut. Di mana dia berada di antara 10 besar siswa dari kerajaan.
MBS memperoleh gelar sarjana hukum dari King Saud University. Sepanjang waktunya sebagai mahasiswa, Pangeran MBS terdaftar dalam berbagai program pelatihan.
KEHIDUPAN PROFESIONAL
Setelah lulus, MBS mendirikan sejumlah perusahaan sebelum dia terlibat dalam pekerjaan di pemerintahan. Dia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Riyadh Competitive Council (Dewan Kompetitif Riyadh), Penasihat Khusus Ketua Dewan untuk Yayasan King Abdulaziz, dan sebagai anggota dewan pengawas bagi masyarakat Albir untuk pembangunan.
Sebagai bagian dari karya filantropisnya, dia juga mendirikan MiSK Foundation. Sebuah organisasi nirlaba yang bekerja untuk menumbuhkan pembelajaran dan kepemimpinan di masa muda Saudi. Organisasi ini juga mengembangkan perusahaan pemula di Saudi. Melalui berbagai program inkubasi bisnis.
Pada 2013, dia dianugerahi penghargaan Personality of the Year oleh Forbes Middle East. Untuk perannya sebagai ketua Yayasan MiSK. Penghargaan ini sebagai pengakuan atas dukungannya terhadap pemuda Saudi dan perkembangannya.
PERAN POLITIK
Pangeran MBS memulai perjalanan politiknya saat dia menjadi penasihat penuh waktu untuk dewan menteri selama 2 tahun pada 2007.
Dua tahun kemudian, dia menjadi penasihat khusus untuk ayahnya, yang merupakan Gubernur Riyadh pada saat itu, dan terus melayani komisi ahli kabinet Saudi sebagai konsultan paruh waktu sampai Maret 2013.
Pangeran tersebut ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Saudi pada 23 Januari 2015, setelah ayahnya naik takhta. Pada tahun yang sama, dia diangkat sebagai Wakil Putra Mahkota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: