Lepas Orangutan ke Habitat Alami, Yayasan BOS Gandeng Perbankan

Lepas Orangutan ke Habitat Alami, Yayasan BOS Gandeng Perbankan

Salah satu orang utan yang dilepas dan dikembalikan ke habitat alaminya. (Michael/DiswayKaltim)

Samarinda, DiswayKaltim.com - Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Samboja Lestari kembali melepas empat ekor satwa langka itu ke habitat alaminya. Tercatat, sejak 2012 hingga kini, 107 hewan asli Benua Etam ini sudah dilepas ke Hutan Kehje Sewen, Kutim.

Manajemen Yayasan BOS, Dr Aldrianto Priadjati mengatakan tidak pernah membuat orangutan menjadi jinak. Justru orangutan harus dibiarkan liar agar bisa dilepaskan kembali ke habitat alami.

“Kami didik mereka menjadi liar. Kalau kami rasa mereka sudah bisa hidup di habitatnya, mereka kami lepas. Saat ini, di tempat kami sebanyak 131 orangutan masih dalam rehabilitasi,” katanya.

Dia menuturkan empat orangutan yang dilepas kali ini tidak ditinggalkan begitu saja. Primata  bernama latin Pongo ini akan terus dipantau apakah mampu beradaptasi  di alam liar atau tidak.

"Tidak kami tinggalkan. Kami terus awasi mereka. Termasuk proses beradaptasinya mereka,” tuturnya.

Namun pelepasan ini sendiri tidak murah. Bahkan bisa mencapai ratusan juta. Karenanya wajar jika BOS sampai menggandeng pihak swasta demi memuluskan misi sosialnya.

Teranyar, BOS menggandeng Perbankan BCA dengan memanfaatkan program corporate social responsibility (CSR) senilai Rp 350 juta.

Kepala Kantor Wilayah XI BCA Mingto Purba, diwakili Kepala KCU BCA Balikpapan, Eduard Hans Winarko menjelaskan program ini adalah cara perbankan ikut peduli dengan isu-isu lingkungan. Salah satunya konservasi satwa langka.

Sehingga perbankan tidak melulu mengurus rupiah. Yayasan BOS sendiri memiliki proyek bernama  Orangutan Goes To School  (OGTS).

Nah, BCA telah menggelontorkan dana CSR mereka melalui program tersebut untuk membantu mengedukasi 450 siswa SMA dari tiga sekolah di Samboja.

Pihaknya mengatakan satwa liar seperti orangutan selayaknya hidup bebas di habitat alami karena merupakan mamalia pemanjat pohon terbesar di dunia.

“Ke depannya, kami terus berupaya untuk memberikan edukasi. Sehingga masyarakat luas dapat turut berpartisipasi dan mewujudkan pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan,” tutupnya. (mic/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: