508 Pelajar SMP Loa Kulu Terancam Debu Batu Bara

508 Pelajar SMP Loa Kulu Terancam Debu Batu Bara

Salah seorang guru membersihkan debu di lantai sekolah. (Rafii/DiswayKaltim) Kukar, DiswayKaltim.com – Lantai menghitam. Jendela sekolah juga ikut lengket akibat debu yang menempel di permukaan. Bertahun-tahun, debu batu bara menyerang SMPN 2 Loa Kulu, Kukar. Ya, Sabtu (24/8/2019) lalu sekolah tersebut diserang debu batu bara hingga mentupi lantai kelas. Beruntung saat kejadian, sebagian siswa tidak di tempat karena mengikuti kegiatan pawai peringatan hari kemerdekaan RI. Muhtar, Kepala SMPN 2 Loa Kulu mengenang kembali asal muasal debu saat kali pertama menyerang yaitu pada 2012 silam. Tidak sampai satu kilometer, perusahan batu bara berdiri. "Memang kompensasi itu sudah lama sejak tahun 2012 dan berjalan (hingga sekarang,red)," ujar Muhtar pada DiswayKaltim.com, Senin (26/8/2019) siang. Perusahaan yang dimaksud Muhtar adalah PT Bara Kumala Sakti (BKS) dan PT Alamjaya Bara Pratama (ABP). Untuk menutupi kesalahan, kedua perusahaan pun memberi uang debu yakni biaya kompensasi sebagai bentuk tanggung jawab. Masing-masing perusahaan memberikan Rp 10 juta per bulan. Total setiap bulan, SMPN 2 Loa Kulu menerima 20 juta. Uang itu digunakan untuk membeli masker bagi murid dan tenaga pendidik lainnya. Ia mengatakan sekolah sudah dua kali membelikan masker. Rp 20 juta masih dirasa kurang. Duit segitu ternyata tidak cukup menutupi kebutuhan jaminan kesehatan guru dan pembelian masker. Belum lagi barang-barang seperti sapu dan lainnya. Usut punya usut dana itu tidak mencakup jaminan kesehatan siswa. Ketua Pengelola Dana konpensasi SMPN 2 Loa Kulu, Mikraj menuturkan hal itu. "Kalau dewan guru tadi untuk kesehatannya kita perhatikan juga, kita kan subsidi untuk beli susu dan sejenisnya, anak-anak kita larikan ke kekegiatan karena (jumlah,red) anak banyak, kalau segitu (Rp 10 juta,red) kita bagi anak dapat berapa aja," ucap Mikraj. (M3/boy) Baca juga : Perusahaan Klaim Sudah Bertanggungjawab   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: