Pembuang Bayi Dikejar Polisi

Pembuang Bayi Dikejar Polisi

BALIKPAPAN, nomorsatukaltim.com – Zubaidah curiga, melihat gerak gerik dua orang yang berboncengan sepeda motor, meletakkan sesuatu di salah satu rumah warga. Apalagi, waktunya masih terlalu pagi, Jumat (25/9/2020) pukul 04.30 Wita.

Setelah orang mencurigakan tersebut pergi, suara tangis bayi terdengar. Warga Perumahan Melati di RT 49 Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan sontak menjadi heboh. Ia pun lantas mengabari Ketua RT setempat dan menelepon polisi. Mengabarkan temuan seorang bayi perempuan mungil tersebut. Polsek Balikpapan Selatan pun tiba, dan membawa bayi itu ke puskesmas untuk diperiksa kondisinya. Hasilnya, bayi ini sehat. Kasus ini pun masuk tahap penyelidikan Polsek Balikpapan Selatan. Untuk mengungkap siapa pelaku pembuang bayi tersebut, kepolisian telah mengumpulkan sejumlah barang bukti dan keterangan saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP). "Kita masih lidik ya, juga sudah ada dua orang saksi yang kita periksa. Selain itu juga mengumpulkan barang bukti seperti rekaman CCTV (kamera pengawas, red) di kawasan tersebut," ujar Kapolsek Balikpapan Selatan Kompol Harun Purwoko, melalui Kanit Reskrim Jatanras Polsek Balikpapan Selatan Iptu Payan Simangunson, Jumat (25/9/2020). Polsek Balikpapan Selatan juga memeriksakan kondisi sang bayi di RS Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) untuk kepentingan penyelidikan. "Langkah lain sudah kita periksa darah. Sudah kita periksa tapi saya belum dapat laporan hasilnya," tambahnya. Sementara itu saat media ini melihat langsung bayi tersebut, kondisinya cukup stabil. Bahkan nampak terlelap tidur dalam balutan bedong. Kepala Puskesmas Sepinggan, Drg Sulastri menerangkan jika saat ini bayi tersebut sudah dalam penanganan perawat puskesmas. Hanya saja saat ini yang dibutuhkan adalah air susu ibu (ASI) bagi si bayi tersebut. "Kita butuh donor ASI mas, tadi sih sudah dikasih sama perawat, hanya saja cukup sampai jam 12 besok (Sabtu, 26/9/2020). Jadi jika ada yang berkenan, kami berharap bisa mendonorkan ASI," ujarnya. Lanjut Sulastri, bayi dengan berat tiga kilogram ini diperkirakan sudah berusisa lima hingga tujuh hari. Hal ini dibuktikan dari baru lepasnya tali pusar bayi tersebut. "Masih merah, bersih bayinya. Usianya paling baru lima atau tujuh harian dia ini," jelasnya. Beredarnya penemuan bayi ini mendapat respon positif dari masyarakat yang ingin mengadopsi. Hanya saja, kepala Puskesmas Sepinggan ini menahan agar warga tidak datang secara beramai-ramai. "Sudah banyak langsung saya terima telepon yang berdatangan mau melihat, mau mengadopsi. Tapi kalau selama ini masih dalam proses penyelidikan polisi, saya belum izinkan orang melihat dulu bayinya," tegasnya. (Bom/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: