Pemuda Terkaya Sejagat yang Tetap Hidup Sederhana

Pemuda Terkaya Sejagat yang Tetap Hidup Sederhana

Dia dan kawan-kawannya mengembangkan Facebook lebih jauh lagi. Pada September 2006, Facebook membuka pendaftaran untuk jejaring umum. Dengan syarat memiliki email. Sejak itulah jumlah anggota Facebook melesat.

Jejaring yang dihim¬punnya mencapai 6 juta jaringan (kelompok pertemanan). Meliputi 55.000 jaringan berdasarkan demografi, pekerjaan, sekolah, kolegial, dan sebagainya.

Setiap hari ada ratusan juta foto di-upload (dimasukkan ke Facebook). Dalam hal jumlah traffic, pengakses Facebook menjadi web teraktif keenam di dunia dan menjadi web jejaring sosial kedua terbesar versi CamScore.

BANJIR DANA INVESTOR

Meski jumlah usernya meningkat tajam pada 2005, Facebook disebut menga¬lami kerugian sampai US$ 3,63 juta. Kemudian Facebook mendapatkan dana sebesar US$ 25 juta dari Greylock Partners dan Meritech Capi¬tal Partners. Dana itu digunakan untuk meluncurkan versi mobile.

Pada September 2007, Microsoft melakukan pendekatan dan menawarinya membeli 5 persen saham senilai sekitar US$ 300 juta hingga US$ 500 juta. Jika nilai itu disetujui, maka nilai kapitalisasi Facebook sudah mencapai US$ 6 miliar hingga US$ 10 miliar atau sekitar Rp 54 triliun hingga Rp 90 triliun.

Namun Microsoft akhirnya mengumumkan hanya membeli 1,6 persen saham Facebook dengan nilai US$ 240 juta pada Oktober 2007. Transaksi ini menunjukkan nilai kapitalisasi Facebook ternyata lebih tinggi yaitu sekitar US$ 15 miliar (sekitar Rp 135 triliun).

Setelah itu sejumlah tawaran mengepung Facebook. Li Ka-shing disebut-sebut ikut menginvestasinya sekitar US$ 60 juta pada November 2007.

Lalu ada berita yang menyebutkan Viacom, Yahoo, Google, dan sebagainya pun ikut menawar untuk membeli Facebook. Sejauh ini Zuckerberg me¬ngatakan, Facebook tidak akan dijual. Melesatnya bisnis Facebook membuat Zuckerberg menumpuk kekayaan yang luar biasa.

Majalah Forbes menyebutkan, kekayaan Zuckerberg mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun di awal masuknya Facebook ke pasar saham.

Jangankan untuk anak seusia Zuckerberg, untuk orang dewasa pun harta sebanyak itu tentu jumlah yang luar biasa besar. Maka wajar jika majalah itu menobatkannya sebagai The Youngest Self-made Billionaire on the Planet.

Prestasi yang diraih Zuckerberg tak benar¬-benar mulus. Sejumlah perkara ia dapatkan sehubungan dengan Facebook. Termasuk dari rekannya di Harvard yang menyebutkan rancangan Facebook sebenarnya tiruan dari ConnectU.

Namun Zuckerberg tetap bergeming bahwa Facebook merupakan hasil karyanya. Meskipun ConnectU kalah dalam persidangan pertama, perusahaan ini mendaftarkan gugatan baru pada Maret 2008.

Kontroversi juga datang dari negara-negara seperti Myanmar, Bhutan, Syria, Arab Saudi, Iran dan sebagainya yang menyebutkan Facebook mempromosikan serangan terhadap otoritas pemerintahannya. Sehingga akses terhadap Facebook di negara tersebut ditutup.

Di tengah sejumlah kontroversi itu, nama Facebook dan Zuckerberg tetap digan¬drungi banyak orang. Saat popularitas dan jumlah kekayaannya meningkat, Zuckerberg tetap sederhana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: