Balikpapan Belum Mampu Pool Test, Kenapa?

Balikpapan Belum Mampu Pool Test, Kenapa?

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Tim gugus tugas belum mampu melakukan swab berskala besar dengan metode pool test. Tenaga medis yang ada belum mencukupi. Begitu kata Kepala Dinas kesehatan (Diskes) Balikpapan Andi Sri Juliarty.

Selain alasan kekurangan tenaga medis hal lain yang jadi pertimbangan ialah kekurangan fasilitas swab. Sebab adapun beberapa alat Polimerase Chain Reaction (PCR) maupun alat Tes Cepat Molekuler (TCM) yang ada di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD), penggunaannya sudah terjadwal dengan sample swab yang sedang antri. "Belum punya kapasitas laboratorium yang mendukung semua," ungkapnya, Minggu (13/9).

Dengan jumlah penduduk sekitar lebih dari 600 ribu jiwa, katanya, tak sebanding dengan fasilitas dan tenaga medis yang ada. Selain itu skrining massal juga di rasa tidak lagi efektif, sebab seluruh kecamatan di Balikpapan sudah terpapar pandemi. Hingga kemarin, total jumlah kasus terkonfirmasi positif yakni 2.214 kasus.

Pool test merupakan metode skrining yang dikembangkan salahsatu dokter di Padang. Implementasi pooling test disebut memiliki potensi mempercepat tingkat pengujian dan deteksi corona dalam suatu populasi.

Sebelumnya, sekitar delapan ribu tenaga kerja di wilayah kerja Pertamina ikut dalam swab massal berskala besar. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyebut ada tiga ribu orang dari Refenery Unit V, tujuh ratus orang dari MOR VI dan karyawan PT Kilang Balikpapan sebanyak 4.300 orang.

”Mereka menyiapkan 30 unit rumah dinas, wisma pantai dan Hotel, sebagai tempat isolasi apabila ditemukan positif,” jelasnya, beberapa waktu lalu. (ryn/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: