Klaster Jeruk Sisa 8 Pasien

Klaster Jeruk Sisa 8 Pasien

Warga Gang Jeruk Sebagian mulai beraktivitas normal, apalagi status karantina wilayah sudah dicabut, seiring dengan sembuh dan selesai isolasinya 23 pasien. (fery/disway)

Karantina Wilayah Berakhir, 23 Pasien Selesai Isolasi

TANJUNG REDEB, DISWAY – Lonjakan pasien terkonfirmasi COVID-19 dari Klaster Gang Jeruk mungkin telah berakhir. Pasalnya, 23 pasien terkonfirmasi dinyatakan sembuh dan selesai isolasi.
Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan, 23 pasien tersebut telah menyelesaikan masa karantinanya dan tidak memunculkan gejala apapun.

“Sesuai pemantauan petugas dan masa inkubasi virus maka hari ini (kemarin, Red.), 23 pasien dinyatakan sembuh dan selesai isolasi,” ujarnya kepada Disway Berau, Jumat (11/9).

Walaupun banyak yang telah dinyatakan sembuh, namun klaster tersebut masih menyisakan beberapa pasien lainnya. Yakni tersisa delapan orang, masih diharuskan karantina mandiri.

“Ya hanya sisa itu saja,” imbuhnya.

Dari delapan pasien yang masih karantina, 6 di antaranya merupakan karyawan perusahaan. Sehingga, akan dilakukan swab control kembali sebelum diperkenankan masuk kerja.

“Itu hasil komunikasi kami dengan perusahaan, mereka minta seperti itu,” katanya.

Sementara dua lainnya masih menunjukan gejala. Walaupun gejala yang muncul terbilang ringan.

“Itu juga laporan dari petugas kesehatan yang selalu kontrol di sana,” ungkapnya.

Adapun pasien yang telah dinyatakan sembuh adalah, AA (25) atau Berau-113, BK (74) atau Berau-114. (Selengkapnya lihat grafis).

Dengan karantina wilayah yang telah dilakukan membuktikan mampu menekan penularan. Sehingga hal tersebut tidak menyebabkan adanya penambahan kasus terkonfirmasi dari klaster Gang Jeruk.

“Alhamdulillah, karantina wilayah itu benar-benar ampuh menekan penyebaran virus,” tuturnya.

Selain rilis sembuh, pihaknya juga merilis penambahan kasus terkonfirmasi. Kali ini bertambah dua orang dari transmisi lokal yang tidak diketahui sumber penularannya dan merupakan klaster Pertanahan.
Disebutkannya, SYN (51) warga Tanjung Redeb yang selanjutnya disebut Berau-202. Kemudian, RZD (2) juga warga Tanjung Redeb merupakan klaster Pertanahan dengan hasil TCM positif dengan kode Berau-203.

Walaupun telah banyak yang dinyatakan sembuh, pihaknya tetap mengingatkan betapa pentingnya protokol kesehatan. Iswahyudi mengungkapkan, saat ini telah memasuki masa adaptasi kebiasaan baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: