Radikalisme Masuk Masjid Lewat Anak Good Looking, Pernyataan Menag Tuai Kecaman Warganet

Radikalisme Masuk Masjid Lewat Anak Good Looking, Pernyataan Menag Tuai Kecaman Warganet

PERNYATAAN Menteri Agama (Menag) RI, Fachrul Razi yang membeber cara masuknya kelompok radikalisme di masjid-masjid lewat anak good looking menuai kecaman warganet. Mulai dari warga biasa, ustaz, dan politisi turut memberikan kesan negatif atas sangkaan tersebut.

Fadli Zon misalnya. Dalam unggahannya di Twitter, iya menyebut pernyataan menteri ini dapat menimbulkan islamophobia.

“Menteri Agama ini pernyataan2nya sering menimbulkan kecurigaan, salah paham, perselisihan atau malah Islamophobia. Sebaiknya menteri ini diganti saja Pak @jokowi,” tulisnya dalam @fadlizon.

Kecaman tersebut juga disuarakan mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu. Dalam cuitannya di akun Twitter @msaid_didu, ia menggambarkan seseorang yang good looking rela kepanasan untuk salat Jumat karena masjid penuh. Mereka, lanjut Said Didu, ke masjid untuk beribadah. Bukan untuk dituduh radikal.

“Mereka wajar good looking krn mereka sebagian besar orang tdk miskin. Mhn berhentilah menuduh kami,” kata Said Didu.

Sementara itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya menyayangkan pernyataan Menag Fachrul Razi. Ia meminta Menag jika berbicara tentang radikalisme tidak hanya di muara saja, namun cari penyebab hingga ke hulunya. Di antara sebab masalahnya adalah ketidakadilan, diskriminasi, dan sifat tercela lainnya.

“Kalau akar dari radikalisme itu tidak bisa kita hilangkan, maka radikalisme yang tidak kita sukai itu tetap akan muncul sehingga dia menjadi pekerjaan sia-sia yang menghabiskan waktu, dana dan tenaga,” ujar Abbas.

Sedangkan Wakil Ketua MUI, Muhyiddin Junaidi meminta Menag menarik ucapannya terkait paham radikal masuk masjid lewat anak good looking tersebut. MUI menilai pernyataan Fachrul itu sangat menyakitkan.

"MUI minta agar Menag menarik semua tuduhannya yang tak mendasar karena itu sangat menyakitkan dan menciderai perasaan umat Islam yang sudah punya andil besar dalam memerdekakan negara ini dan mengisi kemerdekaan dengan karya nyata," ucap Muhyiddin.

Sebelumnya, Menag Fachrul Razi menyampaikan cara radikalisme masuk ke masjid di lingkungan pemerintahan, BUMN, dan masyarakat.

"Caranya masuk mereka gampang; pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan Bahasa Arabnya bagus, hafiz (hafal Alquran), mereka mulai masuk," kata Fachrul dalam webinar bertajuk 'Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara', di kanal Youtube Kemenpan RB, Rabu (2/9/2020). (zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: