Pesan Menteri PPN /Bappenas untuk Kalimantan: Jangan Bergantung pada Tambang

Pesan Menteri PPN /Bappenas untuk Kalimantan: Jangan Bergantung pada Tambang

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menegaskan, daerah jangan bergantung pada komoditas sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batu bara dan minyak. Karena kalau menggantungkan ekonomi pada SDA tak bisa diperbaharui, kata dia, artinya menggantungkan hidup pada harga komoditas global. "Kalau batu bara naik semua senang, pengusaha senang. Kalau turun maka akan berdampak. Maka perlu hilirisasi dalam rangka menciptakan nilai tambah sumber daya alam," kata Bambang di Konsultasi Regional RPJMN 2020-2024 Wilayah Kalimantan di Hotel Novotel Balikpapan, Rabu (20/8/2019). Bambang menilai, sumber daya alam yang banyak dimiliki Kalimantan harus mampu menghidupi dirinya sendiri dengan menciptakan hilirisasi produk-produk dari sumber daya alam. Tidak hanya pertambangan, juga sektor lain seperti perkebunan. "Bikin pabriknya di Kalimantan. Harus bisa mengolah sumber daya alamnya sendiri," sebutnya. Untuk mewujudkan itu, hilirisasi sumber daya alam membutuhkan infrastruktur. Presiden RI Jokowi, kata Bambang, memberikan arahan visi Indonesia lima tahun ke depan. Salah satunya yang terpenting adalah keberlanjutan pembangunan infrastruktur sebagai gambaran kepentingan wilayah. "Betapa uniknya pulau ini (Kalimantan, Red) apalagi melihat sumber daya alamnya. Tetapi kedepannya tidak bisa bergantung pada ada yang tidak bisa diperbaharui," katanya. Bambang mencontohkan Pulau Sulawesi yang mampu mandiri dengan mengolah sendiri hasil sumber daya alamnya. Seperti nikel, sawit, juga pengolahan hasil-hasil sektor perikanan. Bambang juga mencotohkan Venezuela yang kaya akan minyak namun kini di ambang kebangkrutan. "Tidak ada apa-apanya Kalimantan minyaknya jika dibandingkan Venezuela. Tapi apa sekarang, harga roti pagi hari dan siang hari saja sudah berbeda di sana. Jangan sampai Kalimantan yang unik seperti ini mengalami hal seperti itu," ujarnya. (eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: