Penikam Petugas Satpol PP Balikpapan Alami Gangguan Kejiwaan

Penikam Petugas Satpol PP Balikpapan Alami Gangguan Kejiwaan

Pelaku akan diserahkan kepolisian ke Dinas Sosial untuk penanganan selanjutnya. (Andrie/nomorsatukaltim.com)

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Pelaku penikaman petugas Satpol PP di kawasan RT 12 Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur, Selasa (18/8/2020) divonis mengalami gangguang kejiawaan. Itu setelah dilakukan pemeriksaan psikologi terhadap pelaku. Alhasil pelaku kini dibawa ke Dinas Sosial.

Kapolsek Balikpapan Timur Kompol FX Hartanta mengatakan, pihaknya telah membawa pelaku untuk diperiksa kejiwaannya di Rumah Sakit Bhayangkara. Setelah menjalani sejumlah pemeriksaan, hasilnya memang bahwa pelaku alami gangguan kejiwaan.
"Iya ini sudah diperiksa di RS Bhayangkara, memang dia alami gangguan kejiwaan, ya macam stress gitu. Masih bisa diajak ngobrol tapi enggak sepenuhnya, jadi dia setengah-setengah gitu. Makanya ini mau dibawa ke Dinas Sosial," ujar Hartanta.

Tentu dengan dinyatakannya pelaku yang mengalami gangguan kejiwaan, maka ia tidak bisa dijerat pidana. Sehingga petugas memilih menyerahkannya kepada Dinas Sosial untuk ditindaklanjuti. Nantinya pelaku harus mendapatkan pengawasan dan penanganan ketat agar tidak berulah.
"Ya enggak bisa karena kan alami gangguan kejiwaan. Nanti kita lihat petugas Satpol PP nya seperti apa, mau lanjut apa tidak. Cuma ya ini kami akan antar ke Dinas Sosial," jelasnya.

Selain itu, pihaknya meminta keluarga pelaku turut bertanggung jawab. Dalam hal ini harus melakukan pengawasan ketat serta perhatian penuh kepadanya.
"Ya keluarga harus ikut bertanggung jawab, jangan main lepas tangan begitu aja mentang-mentang dia gangguan jiwa. Harus diawasi, dijaga agar tidak keluar dan mengamuk. Kalau perlu dipasung supaya enggak melukai orang lain lagi," tambahnya.

Pihaknya pun akan turut mengawasi dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial. Pihak keluarga diminta juga agar turut pro aktif dalam berkoordinasi kepada kepolisian maupun Dinas Sosial. Sehingga bisa terus terpantau dan tertangani dengan baik agar tidak mengamuk lagi.
"Pihak keluarga harus koordinasi dengan baik dan bertanggung jawab. Intinya keluarga jangan lepas tangan," tutupnya. (bom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: