Tiga Aktivis Lakukan Swab Tandingan di RS Pertamina Balikpapan, Hasilnya Malah Negatif

Tiga Aktivis Lakukan Swab Tandingan di RS Pertamina Balikpapan, Hasilnya Malah Negatif

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Tiga aktivis Kota Tepian lakukan swab tandingan. Pasca dijemput paksa oleh Satgas Penanganan COVID-19 dan dinyatakan positif. Ternyata, hasil swab malah negatif.

"Pasca kami dikonfirmasi positif (COVID-19) tapi tidak pernah dilihatkan hasil tertulisnya, itu tentu membuat kami gamang sampai akhirnya kami memutuskan mengambil langkah swab tandingan mandiri," ucap Bernard Marbun dari LBH Samarinda, Jumat (21/8).

Kesimpang siuran tersebut akhirnya membuat ia memutuskan melakukan swab test mandiri di RS Pertamina Balikpapan pada 4 Agustus. Dua hari berselang, 6 Agustus, Bernard mendapatkan hasil swab test mandiri. Hasilnya justru negatif. Yang mana sebelumnya pada tanggal 30 Juli, ia dan kawan-kawan lainnya dinyatakan terkonfirmasi positif.

"Bagi saya ini bohong (hasil terkonfirmasi Satgas COVID-19 Samarinda) dan ini merujuk pada peristiwa pidana," sambungnya.

"Dalam ketentuan Undang-Undang Kesahatan, Pasal 8 saya boleh memperoleh hasil swab (Satgas COVID-19 Samarinda) tapi sampai sekarang tidak ada," tegasnya.

Dalam hasil swab testnya di RS Pertaminan Balikpapan, Bernard menyebut dokter penanggung jawab bernama Elis Fitriani. "Bahkan di tanggal 6 Agustus itu juga sebelum hasil swab keluar, saya menjalani rapid test dengan hasil non reaktif," timpalnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kaltim, Yohana Tiko juga menyampaikan hal serupa. Kata Tiko, saat itu dirinya juga menjalani swab test di RS Pertamina. Hasilnya serupa. Ia dinyatakan negatif oleh RS Pertamina Balikpapan. "Begitu pun dengan rapid. Hasilnya non reaktif," singkatnya.

Sambung Bernard, hasil keputusan dirinya bersama dengan Tiko melakukan hasil swab tandingan sesuai dengan pedoman kesehatan. Dalam catatannya, virus corona disease 2019 ini sejatinya tidak akan terindikasi jika pasien positif telah dinyatakan negatif dalam kurun waktu 10 hari kedepan.

"Makanya kami melakukan swab. Karena belum 10 hari sesuai rujukan Kemenkes RI hingga kami bisa mengetahui pasti apakah kami memang betul positif atau tidak," tandasnya.

Sementara itu seorang aktivis lainnya bernama Fathul Huda dari LBH Samarinda yang juga sempat disebutkan terkonfirmasi COVID-19 tak mengikuti konfrensi pers daring tersebut. Diinformasikan, Fathul sedang berhalangan. (aaa/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: