RSUD Beriman Balikpapan Sedang Sekarat

RSUD Beriman Balikpapan Sedang Sekarat

Pekerja medis di RSUD Beriman, Balikpapan hendak melakukan pengecekan kondisi pasien COVID-19. (Andi Muhammad Hafizh/ Nomorsatukaltim)

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – RSUD Beriman minim pemasukan. Selama pandemi. Kemampuan finansialnya goyah. Untuk menggaji tenaga medisnya saja sudah tak mampu.

Dirut RSUD Beriman Balikpapan Cokorda Ratih Kusuma bergegas pergi meninggalkan ruang rapat paripurna DPRD Balikpapan. Disusul Kepala BPKD Madhram Muchyar. Kemudian Kepala Dinkes Balikpapan Andi Sri Juliarty. Juga menyusul rekan sejawatnya. Setelah pamit pada Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh.

Belum sempat diwawancarai awak media ini, Ratih sudah keburu pergi. Kembali bertugas di rumah sakit yang dikelolanya itu. Abdulloh menjelaskan, pertemuan dengan instansi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) itu membahas anggaran. Dari informasi yang diterima, pasien umum mengalami penurunan drastic. Tak sebanding dengan jumlah pasien COVID-19. Sehingga mempengaruhi pendapatan. Jadi sulit menggaji karyawan dan pembelian obat-obatan. "Di RSUD, selama COVID, menurun drastis. Pada prinsipnya tidak mampu membiaya dirinya maka harus disupport APBD,” ungkap Abdulloh, usai RDP dengan RSUD dan DKK, Selasa (18/8).

Jadi untuk memenuhi kebutuhan operasional RSUD, lanjut Abdulloh, maka dibutuhkan anggaran sekitar Rp12 miliar. “Karena memang tidak ada pemasukan itu wajib kita support. Karena di sana layani masyarakat umum maupun covid juga,” ujarnya.

Operasional mesin alat Polymerase Chain Reaction (PCR) yang merupakan sumbangsih PT Pama Persada Nusantara untuk RSUD Beriman, juga memerlukan reagen. Jadi anggaran dari Rp 12 miliar itu juga dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan reagen. "Manakala alat ini sampai. RSUD sudah bisa gunakan," katanya.

Sekjen Partai Golkar Balikpapan itu juga mengungkapkan bahwa ada banyak tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Beriman dan dinkes yang mengundurkan diri. Sehingga kedua instansi kesehatan pemkot itu perlu mencari penggantinya. "Jadi perlu rekrutmen tenaga medis baru, untuk mengganti tenaga medis yang ketakutan menangani COVID tadi. Yang mengundurkan diri tadi. Nah rekrutmen itulah perlu anggaran. Pada saat tadi kita finalisasikan untuk bisa dialokasikan di APBD 2021," urainya.

Dijelaskan, nantinya ada rekrutmen tenaga bantu, perawat dan dokter umum. Khusus RSUD Beriman, saat ini diperlukan penambahan 16 perawat dan empat dokter umum. "Dari luar. Jadi outsourcing nanti masuknya. Termasuk tenaga darurat. Untuk DKK lebih banyak lagi butuh tenaga medis. Tergantung dari penambahan pasien COVID-19," urainya.

Kepala Diskes Balikpapan Andi Sri Juliarty turut membenarkan. Pihak RSUD sudah melaporkan penurunan kunjungan. Bahkan beberapa poli berisiko ditutup. Poli yang dimaksud ialah poli THT dan poli gigi. Juliarty juga membenarkan jika RSUD selama ini membiayai sendiri jasa medis melalui BLUD. Bisa dibiayai melalui APBD. Kalau pandemi terus berlanjut dan penerimaan BLUD tidak membaik atau kurang untuk membiayai operasional rumah sakit. (ryn/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: