Irianto Yakin Kaltara Mampu

Irianto Yakin Kaltara Mampu

Gubernur Kaltara Irianto Lambrie ditemui awak media di Gedung Gabungan Dinas, belum lama ini.

Tanjung Selor, Disway – Ancaman resesi ekonomi, akibat dampak pandemik COVID-19 yang berkepanjangan, menjadi perhatian serius pemerintah. Termasuk Gubernur Kaltara Irianto Lambrie.

Bahkan, Irianto mengatakan, untuk menghindari terjadinya resesi ekonomi, tidak menutup kemungkinan pada 2021 mendatang, proyek fisik berkurang. Namun demikian, ia menegaskan Pemprov Kaltara tetap berupaya bekerja maksimal.

"Dan, insya Allah Kaltara mampu bertahan," ujar Irianto, beberapa waktu lalu.

“Makanya kita tetap perlu berdoa dan berusaha," tambahnya.

Namun, ia juga mengakui pandemik COVID-19, memukul perekonomian.

Bahkan, tak hanya Indonesia. Negara-negara lain, kata Irianto, juga mengalami hal yang sama. Bahkan, sejumlah negara maju, terkena resesi ekonomi.

Di Kaltara pun, kata Irianto, diperkirakan APBD bakal merosot.

Tak hanya Kaltara, APBD Jakarta, lanjutnya, juga mengalami penurunan.

Dari Rp 80 triliun, menjadi sekitar Rp 46 triliun.

Termasuk dana bagi hasil (DBH) yang bersumber dari APBN, dipastikan berkurang. Karena APBN juga mengalami defisit.

"Itu Jakarta, bagaimana dengan daerah seperti Kaltara? Ini perlu disiapkan dengan baik. Tetapi kami yakin Kaltara bisa melalui ini," ujarnya.

Dikatakan, bila memang kondisinya kian memburuk, dan mengharuskan melakukan pinjaman luar negeri, itu tidak ada masalah. Sebab, bukan hanya Indonesia, namun banyak dari negara lain yang melakukan pinjaman. Yang penting, kata Irianto, negara mampu membayar.

"Jika utang itu bermanfaat, kenapa tidak. Pastinya, orang memberi utang ke kita itu, karena adanya kepercayaan," ujarnya.

Dalam menghadapi kondisi saat ini, disamping ada kebijakan nasional, daerah juga harus membuat kebijakan yang mungkin bisa dibiayai melalui APBD, atau dengan kreativitas kepala daerah masing-masing. Misal, dengan mengajak perusahaan-perusahaan untuk membeli produk-produk lokal.

“Banyak cara bisa dilakukan untuk menghadapi ancaman resesi. Yang penting, pemerintah daerah, warga dan pengusaha itu kompak,” ujarnya. */ZUH/REY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: