Alex Susul Leonard

Alex Susul Leonard

"Tidak akan," jawab kerabat itu.

Saya kembali menunduk. Lebih lama.

Dalam hati saya berkata: pun hubungan ayah dan anak sudah demikian retaknya. Memang, setelah bersengketa dengan pendeta Leonard itu pendeta Alex juga tidak mendapatkan apa pun yang  diinginkan: keseluruhan Gereja Bethany itu. Yang nilai asetnya sudah terbilang triliun rupiah.

Aswinlah yang kemudian tampil sebagai pihak yang di tengah. Sekaligus menguasainya secara permanen.  Ayah-anak ini juga saling gugat ke pengadilan. Juga saling lapor ke polisi.

Tapi legalitas sudah berada di tangan Aswin.

Aswin pun belum sepenuhnya merasa aman. Sinode Bethany masih terus mempersoalkan eksistensi Aswin. Banyak jemaat yang menginginkan agar Gereja Bethany dikembalikan menjadi milik umat.

Aswin pun mengambil jalan yang tidak terpikirkan oleh siapa pun: Gereja Bethany keluar dari Sinode Bethany! Gereja-gereja Bethany pun lantas masuk ke Sinode Gereja Suara Kebenaran Injil (GSKI). Dengan langkah itu dimaksudkan: Sinode Bethany tidak bisa lagi mempersoalkan gereja-gereja Bethany. Sudah tidak ada hubungan.

Kalau Aswin tidak mengurus jenazah bapaknya, siapa tuan rumah di acara penghormatan terakhir di Adi Jasa itu?

Hanna.

Hanna Asti Tanusaputra.

Dia putri sulung Alex. Yang sudah lebih banyak tinggal di Makassar atau Malang. Sang putri juga sudah lama keluar dari Bethany. Dia mendirikan gereja sendiri: Gereja YHS. Yang sangat besar di Makassar dan Malang.

Waktu saya tiba di Adi Jasa, jenazah pendeta Alex masih belum tiba. Masih dalam proses dikeluarkan dari lemari es. Lalu masih akan disiapkan pakaiannya. Setelah itu baru dimasukkan peti.

Ternyata kebaktiannya bukan pukul 08.00 seperti yang saya kira. Pukul 09.00 baru akan dimulai. Saya pun memberikan penghormatan di depan foto beliau. Lalu pamit –harus segera memimpin Zoominar dengan Chairwoman Wardah, Dr. Nurhayati.

Bunga duka cita sangat banyak di depan kapling untuk jenazah pendeta Alex ini. Jemaat Gereja YHS –Yakin Harus Sukses– sudah berdatangan. Merekalah yang akan menjadi inti kebaktian kemarin pagi.

Pendeta Hanna sendiri kini sudah sangat sehat. Setelah dua kali menjalani operasi kanker usus. Anak-anaknyi, semuanya pendeta. Mereka merasa sang mama mendapat mukjizat besar. Kanker itu sudah stadium empat. Operasinya pun harus dua kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: