“Mau Makan Apa Kalau Tidak Jualan?”

“Mau Makan Apa Kalau Tidak Jualan?”

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Gugus Tugas COVID-19 Balikpapan menggelar pemeriksaan tracing di lingkungan Pasar Sepinggan, Balikpapan Kalimantan Timur, Kamis (6/8/2020) kemarin.

Sebanyak 500 alat rapid test disiapkan. Namun hanya 110 buahyang terpakai. Yang artinya, hanya sejumlah itu pedagang yang ikut tes

Langkah tracing ini menyusul temuan dua kasus terkonfirmasi positif yang telah meninggal dunia. Di lingkungan pasar tersebut. Beberapa hari sebelumnya.

Pemeriksaan itu dilakukan menggunakan metode tes cepat (rapid test). Yang hasilnya tidak sebagai diagnosa. Namun hanya sebagai alat tracing. Yang interpretasinya menggunakan istilah reaktif dan non reaktif. Reaktif belum tentu positif.

"Dari 110 orang yang diperiksa, ditemukan sembilan kasus reaktif," kata Juru Bicara Gugus Tugas dr Andi Sri Juliarty, Kamis (6/8/2020) sore kepada awak media melalui pesan tertulis.

Lebih lanjut, gugus tugas akan kembali melakukan tes cepat kedua. Dengan alat rapid test merek berbeda, terhadap sembilan orang tersebut. Jika ditemukan hasilnya reaktif. Maka orang tersebut akan dilanjutkan test swab.

Pedagang Pasar Khawatir

Seorang pedagang ikan di Pasar Sepinggan, Mustafa, mengkhawatirkan pengumuman tersebut berdampak pada menurunnya tingkat pengunjung pasar.

Ia meragukan klaim gugus tugas. Bahwa dua pasien meninggal sebelumnya, benar disebabkan karena terinfeksi virus corona. Menurutnya, dua pedagang meninggal tersebut. Sudah menderita berbagai penyakit. Jauh sebelum masa pandemi ini.

"Itu sakitnya sebelum corona. Sakit ginjal dan jantung. Sudah tiga kali diantar ke rumah sakit. Tidak positif. Tiba-tiba meninggal. Divonis corona. Padahal kan itu bukan (corona,red)," tutur Mustafa.

"Kasian kita penjual ikan di dalam. Otomatis terkena dampak. Pembeli enggak mau masuk. Takut," ia menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: