Tercekik Mahar Partai

Tercekik Mahar Partai

Biaya politik tinggi. Paling banyak selama kampanye. Pun untuk aktivitas yang sifatnya hura-hura. COVID-19 ini membawa hikmah tersendiri. Sofyan menilai agenda politik yang sifatnya hura-hura itu bisa diminimalkan. "Bayangkan kalau kita harus deklarasi, datangkan artis ibu kota," tuturnya.

Pilkada di masa pandemi saat ini harus menjadi model ke depan. Menjadi teladan yang patut dicontoh.  "Saya ingin mengatakan bahwa kita agak ter-rem untuk cost politik selama pandemi, mudah-mudahan ini jadi model," tandasnya.

Diakhir, Sofyan mengaku, partai politik mulai bersikap dewasa. Mahar politik tak lagi menjadi hal utama yang diperdebatkan. Sekarang, parpol mengemasnya berbeda.  Mengedepankan biaya politik. Untuk menggerakkan mesin partai. Yang tentu butuh biaya tak sedikit. "Kan tidak mungkin ada kader partai yang ingin sosialisasi terus tidak ada uang bensinya," paparnya.

Partai pun menyadari kondisi kiwari ini. Tak ada 'cuan' lebih yang bisa diperoleh kepala daerah. Ada segelintir yang tetap berani melanggengkan praktik korupsi. Namun berakhir di balik jeruji. "Sekarang siapa yang berani, kalau tidak ingin berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," tutup dia. (rsy/wal/eny/dah)

BACA JUGA

https://nomorsatukaltim.com/2020/08/03/agung-sakti-amankan-jumlah-kursi-jual-beli/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: