Permintaan Peti Jenazah Khusus COVID-19 Meningkat

Permintaan Peti Jenazah Khusus COVID-19 Meningkat

Seorang pekerja saat hendak menyelesaikan pesanan peti jenazah. Permintaan mereka akhir-akhir ini meningkat. Utamanya peti standar pasien COVID-19. (Andrie / nomorsatukaltim.com)

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Saat pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) ini, pembuatan peti jenazah meningkat. Tak seperti pada umumnya. Peti jenazah khusus penderita COVID-19 ada standardisasi sendiri. Media ini melihat langsung pengerjaan pembuatan peti jenazah di Yayasan Kasimo, di Jalan Strat II, Balikpapan Utara, kemarin.

Ketika itu, beberapa pekerja tengah mempersiapkan peti-peti tersebut untuk dikirim ke rumah sakit di Kota Balikpapan. Beberapa ada juga pesanan dari luar Balikpapan.

Yayasan Kasimo sendiri adalah lembaga yang meyediakan jasa antar jemput jenazah. Tim Gugus Tugas Percepatan COVID-19 Kota Balikpapan melalui Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Balikpapan menyerahkan pembuatan peti jenazah khusus COVID-19 kepada yayasan ini.

Ketua Yayasan Kasimo Andreanus Pamudji mengatakan, dalam sehari, dirinya bersama para pekerja mampu menyediakan 10 peti jenazah. Sudah siap pakai. Setiap rumah sakit yang menangani pasien COVID-19 meminta persediaannya.
"Biasa sih kita siapkan itu 4-6 peti saja. Namun, sejak corona ini, rumah sakit kan minta ada yang standby dan juga stoknya dilebihkan. Jadi sehari bisa buat 10 lah," ujarnya, Minggu (2/8).

Untuk sebuah peti jenazah, bisa dikerjakan paling lama dua hari. Mulai dari proses memotong, menghaluskan, mengecat hingga menata rapi bagian dalam peti.

Menurut Andreanus, pada dasarnya peti jenazah yang umum dan COVID-19 tidak jauh berbeda. Dari bahan dan ukuran pun sama, yakni kayu yang sudah di potong- potong sesuai pola. Kemudian untuk ukurannya ada dua macam, panjang 2 meter dengan lebar 72 cm dan ukuran 2 meter dan lebar 67 cm.
Akan tetapi, peti jenazah untuk korban corona dilapisi aluminium foil. Ini untuk berjaga-jaga agar virus tidak menyebar. Selebihnya, ia serahkan kepada pihak rumah sakit. Intinya ia membuatnya dengan standar keamanan dan sesuai standar yang selama ini ia kerjakan berpuluh-puluh tahun.
"Dasarnya sih sama saja, yang membedakan itu hanya bagi yang COVID-19 ada lapisan pelastiknya," jelasnya.

Disinggung mengenai harga dari peti jenazah ini, Andreanus mengatakan, jika semuanya disesuaikan dengan petunjuk teknis dari Kementrian Kesehatan melalui Diskes Kota Balikpapan. Dalam membuat peti jenazah ini, sebetulnya Andreanus ingin membantu tenaga medis dengan memberikan jasa keahliannya membuat peti.
"Saya sangat ingin membantu tenaga medis, tetapi untuk berjaga-jaga saja agar saudara setanah air yang berpulang bisa dikubur layak dan jenazahnya tenang dalam peti," tutupnya. (bom/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: