Lambat Ditindak, Pelaku Pencabulan Kabur, Ya Warga Kecewa

Lambat Ditindak, Pelaku Pencabulan Kabur, Ya Warga Kecewa

Samarinda, nomorsatukaltim.com- Sejumlah pihak kecewa. Seorang pelaku pencabulan belum ditangani polisi. Bahkan bebas berkeliaran.

Ini buntut pencabulan yang menerpa perempuan berinisial ML (14). Warga Kecamatan Samarinda Utara. Yang disetubuhi ayah Tirinya berinisial LG (28). Kejadiannya di sebuah kebun milik warga di kawasan Kelurahan Bentuas, Palaran,Rabu (22/7) lalu.

Didampingi warga dan Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kordinator Wilayah (Korwil) Kaltim, korban sudah melaporkan. Ke Mapolresta Samarinda pada Kamis (23/7) lalu. Namun penanganan kasus disebut tak mendapatkan tindakan cepat dari kepolisian. Sehingga pelaku kini dikabarkan kabur bersama ibu kandung korban Sabtu (25/7) lalu. Hingga kini belum diketahui lagi keberadaan pelaku.

Ayah kandung korban, SJ, menyampaikan itu. "Saya dikabarin, katanya rumahnya dia sudah keadaan kosong. Engagk ada komunikasi juga dengan mantan istri. Enggak tahu pergi kemana mereka," terang SJ kepada media ini, Minggu (26/7).

SJ mengaku kecewa. Kinerja kepolisian katanya lamban. Terhadap kasus yang mendera anak kandungnya itu. Polisi tak langsung melakukan pemanggilan ataupun pemeriksaan terhadap pelaku.
"Padahal kami sudah melaporkan dan sudah ada disertai bukti visum sesuai permintaan kepolisian. Tapi polisi tidak langsung memproses pelaku," sesalnya.

Alasan polisi tak langsung mengamankan pelaku lantaran harus mencaritahu dahulu tempat kejadian perkara (TKP) pelaku disetubuhi. Pencarian TKP dilakukan Jumat (24/7) lalu. Polisi justru menyampaikan mengalami kesulitan. Tak berhasil menemukan. Hingga akhirnya diputuskanlah. Pencarian dilanjutkan Selasa (28/7) mendatang.

"Padahal semestinya tidak harusnya anak saya yang menunjukkan itu. Pelaku 'kan bisa saja diamankan dahulu. Pencarian TKP bisa kemudian dilanjutkan lagi. Yang penting ini sudah ada bukti awal," ungkapnya.

Tak puas, SJ bersama warga setempat meminta bantuan TRC PPA Korwil Kaltim. Melakukan pencarian TKP. Hal tersebut dibenarkan Sudirman, Biro Hukum TRC PPA. Selang sehari setelahnya, pihaknya langsung melakukan penelusuran bersama korban. Penelusuran inipun dilakukan atas izin dan koordinasi dengan pihak Kepolisian Unit PPA Satreskrim Polresta Samarinda.

Hasilnya TRC PPA berhasil menemukan lokasi tempat ML diperkosa oleh ayah tirinya tersebut. Yang kemudian segera dilaporkan kepada Unit PPA Satreskrim Polresta Samarinda. "Jadi korban menujukkan juga dimana si pelaku menaruh motornya dan kemudian mengajak korban berjalan kaki menuju kebun. Di sanalah dia kemudian disetubuhi oleh pelaku," bebernya.

Saat ini, pihaknya masih sekedar koordinasi dengan Unit PPA Satreskrim Polresta Samarinda agar kasus yang tergolong kejahatan luar biasa ini segera tertangani dengan baik. Kendati pelaku kini dikabarkan telah kabur pasca pelaporan tersebut ke Mapolresta Samarinda.

"Kami juga sudah sampaikan kepada Unit PPA sesuai yang disampaikan warga. Kami harap segera ada tindakan tegas terhadap pelaku. Karena kami sudah membuat laporan dengan bukti cukup kuat yakni hasil visum. Seharusnya sudah bisa tertangani, agar pelaku tidak kabur," tandasnya.

Asnah ketua RT setempat juga kecewa. Warga sekitar sudah geram. Bahkan sempat ingin menghakimi pelaku. “Karena lambat begini kan jadinya kabur duluan," ungkapnya. Dia mengaku mengetahui pelaku sudah tak berada di rumah pada Sabtu dini hari (25/7). Ada warga yang melihat dia pergi bersama istrinya kata Asnah. "Saya heran kepolisian justru membuat korban malah seperti tersangka. Seharusnya ketika pelaku diamankan bisa saja nanti ditunjukkan dimana TKP. Ini malah berkutat di masalah TKP. Sampai akhirnya dia kabur," sambungnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Yuliansyah mengaku baru menerima kabar kaburnya pelaku. Ia menjamin kasus ini akan menjadi atensi pihaknya. "Saya coba cek dulu ya ke anggota saya. Soalnya setahu saya ada kasus pencabulan juga ini yang lagi ditangani tim saya," singkatnya. (aaa/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: