Tiga Paslon Pilkada Kukar yang Diusulkan Golkar; AYL Pede, Edi dan Rasid Ikuti Proses
Kukar, nomorsatukaltim.com - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar masih belum menentukan calon yang bakal diusung di Kutai Kartanegara (Kukar) pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.
Namun, Ketua DPD Partai Golkar Kaltim Rudi Mas’ud, sudah menyebutkan ada tiga pasangan yang diajukan ke DPP Golkar. Yakni Edi Damansyah-Rendi Solihin, Awang Yacoub Luthman-Suko Buono, Abdul Rasid-Saefuddin Marzuki. Siapakah yang berpeluang besar terpilih?
Abdul Rasid, kini menjabat ketua DPRD Kukar dan sekaligus ketua DPD Partai Golkar Kutai Kartanegara, sebelumnya sudah membuat pergerakan. DPD Golkar Kukar menyatakan kompak mengusungnya sebagai calon bupati. Ketika itu pada Musyawarah Daerah (Musda) X DPD Golkar Kukar.
Bahkan, DPD Golkar Kukar telah melakukan proses penjaringan. Untuk menentukan siapa yang akan mendampingi Rasid maju di Pilkada 2020. Ada enam calon yang mendaftar. Namun nama Saifuddin Marzuki atau yang dikenal Guru Handil, memiliki potensi yang kuat untuk disorong bersama Rasid.
Ketika dikonfirmasi, Rasid menyebut seluruh proses telah berjalan sesuai jalur. Seperti sudah melalui tahapan survei internal dan lapangan. Hanya tinggal menunggu keputusan dari DPP Golkar. Berupa Surat Keputusan (SK) rekomendasi penunjukkan saja. "Tinggal di DPP saja lagi mekanismenya," jelas Rasid pada Disway Kaltim.
Terkait apakah dirinya bakal ditunjuk sebagai bakal calon bupati dari Partai Golkar. Semuanya ia serahkan kepada keputusan partai. Sebagai kader partai, dirinya mengaku akan patuh dan taat pada hasil akhir nanti.
Saat ini pun dirinya telah menjalin komunikasi dengan partai lain. Namun baru sebatas memperkuat silaturahmi antar partai saja. Sebagai bentuk penguatan di daerah.
Sementara itu, calon bupati dari petahana Edi Damansyah yang baru saja mengantongi SK rekomendasi dari DPP PDIP. Dalam SK rekomendasi tersebut, muncul nama Rendi Solihin sebagai bakal calon pendampingnya. Peraih suara terbanyak dari Partai Golkar. Pada pemilu legislatif lalu. Sekaligus Ketua Komisi II DPRD Kutai Kartanegara.
Tentunya, ini cukup menguatkan ada potensi koalisi antara PDIP dan Golkar. Seperti yang terjadi di beberapa wilayah lain di Kalimantan Timur (Kaltim). Namun saat ditanya terkait potensi tersebut, Edi Damansyah lebih memilih untuk mengikuti proses. Meskipun tidak mengiyakan, dirinya pun tidak menampik.
"Kita lihat nanti prosesnya," ujarnya singkat.
Namun pihaknya juga telah berupaya untuk menjalin komunikasi dengan partai berlambang pohon beringin tersebut. Terkait peluang diusung. Saat ini tengah mencocokkan visi-misi oleh kedua pihak. Baik di tingkat DPD Golkar maupun tingkat DPP.
Karena Edi mengklaim memiliki basis yang berasal dari rakyat. Dirinya lebih kepada bagaimana visinya untuk menyelesaikan dan menuntaskan permasalahan rakyat yang ada di Kukar.
Sedangkan kandidat lain, Awang Yacoub Luthman (AYL). Ikut berbicara terkait peluang diusung partai yang dikomandoi Airlangga Hartarto tersebut. Calon kuat penantang petahana ini pun pede akan dilirik dalam proses Pilkada 2020 mendatang.
Tapi tetap, dirinya menyerahkan sepenuhnya ke DPP selaku pemilik keputusan akhir. Namun AYL yang merasa dibesarkan oleh Partai Golkar, tentunya ingin turut kembali membesarkan Partai Golkar secara utuh.
AYL disebut-sebut loyal dengan Partai Golkar. Banyak prestasi yang ditorehkannya bersama Partai Golkar. Salah satunya sempat menjadi pimpinan DPRD Kutai Kartanegara periode 2009-2014. "Intinya Golkar harus diberikan pilot yang tepat lah, punya jam terbang, kompetensinya, dan kapabilitasnya," ucap AYL saat dihubungi melalui telepon seluler.
Terkait komunikasi dengan partai. Baik tingkat I, II hingga DPP cukup berjalan baik. Terlebih saat ini dirinya diamanatkan sebagai Ketua Pemenangan Pemilu di DPD I Golkar Kaltim. Sehingga ini dimungkinkan dirinya punya potensi besar diusung dalam Pilkada 2020. (mrf/eny/dah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: