Petani Mau Dukung Asal Untung

Petani Mau Dukung Asal Untung

Persoalan petani ini kompleks. Sudah biaya produksinya tinggi, harga jualnya dibatasi. Program pemerintah membangun pabrik Rice Milling Unit (RMU) disambut antusias petani. Asalkan kualitas penggilingannya lebih bagus. Tentu ini yang ditunggu; harga jualnya semakin baik dan stabil.

Pewarta: Nur Robbi Syai’an, Penajam

KECAMATAN Babulu berjarak 60 kilometar. Dari pusat pemerintahan Penajam Paser Utara (PPU) di Nenang, Kecamatan Penajam. Di Babulu itulah lumbung pertanian PPU. Yang katanya surplus beras. Disway Kaltim mencoba mendatangi lokasi tersebut, Selasa (14/7) lalu.

Sutardi, petani yang hendak ditemui tinggal di Desa Gunung Makmur. Ia juga ketua kelompok tani Reksa Buana. Masuk sekira 4 km dari jalan poros. Dari Penajam sekitar dua jam perjalanan.

Hari itu hujan turun sedari pukul 12.00 Wita hingga 17.00 Wita. Media ini telebih dahulu menemui seorang petani asal Sumber Sari, Rahmad. Janjian di Desa Labangka. Dari Labangka ke Sumber Sari masih berjarak 15 Km lagi. Rahmad lah yang menemukan media ini dengan Saiful—PPL di Babulu. Karena Saiful yang mengetahui rumah Sutardi.

Jalan menuju Desa Gunung Makmur, belum semua tersentuh semenisasi. Kebetulan jalan yang dilalui masih berupa tanah. Alhasil yang saat itu sempat sekira 5 jam diguyur hujan, jalanan becek. Beberapa kali kendaraan kami sempat terhenti. Untuk memastikan jalan rusak di depan bisa dilewati.

Malam hari, sekira pukul 20.00 Wita, baru tiba di rumah Sutardi. Tampak ia sedang duduk di teras rumahnya. Sedang memantau aktivitas bongkar muat gabah hasil panennya, beberapa waktu lalu. Media ini pun ngobrol di teras. Lebih santai.

Teras rumahnya penuh tumpukan karung. Selain gabah panen dan gabah benih. Terdapat pula karung berisi pupuk. Persiapan masa tanam untuk awal 2021. Terlihat ada 5 karung.

Sutardi memiliki darah Sunda. Tapi sudah sejak lahir dan besar di Babulu. Seumur hidup, 54 tahun ia berprofesi sebagai petani. Ia memiliki sekira 18 hektare sawah. Sebagian ia sewakan. Harganya Rp 3,5 juta per tahun.

Disway Kaltim bercerita soal rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU). Yang katanya akan membangun pabrik pengolahan padi berbasis rice milling unit (RMU). Ini katanya upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Terkait nilai jual hasil panen. Utamanya stabilitas harga beli saat panen raya.

Rencana ini dimulai dengan usulan rancangan peraturan daerah (Raperda) penyertaan modal ke perusahaan umum daerah (Perumda) Penajam Benuo Taka (PBT) sebagai pengelolanya. Usulan Raperda tersebut saat ini telah disetujui oleh DPRD PPU untuk dibahas menjadi Perda.

Pabrik RMU ini rencananya akan berdiri di Kecamatan Babulu. Tempat hamparan padi terluas di PPU. Sekira 7.500 hektare. Sedangkan total luasan lahan fungsional yang ada ialah 21.000 hektare. Terbagi dalam empat kecamatan.

Soal bagaimana mekanisme pengelolaan oleh perumda, itu masih dalam pembahasan lebih lanjut. Seiring pembahasan raperdanya.

Sutardi menyampaikan permasalahan yang kompleks. Mulai lahan yang kurang mendukung. Hingga kadar asam menyelimuti sebagian besar lahan. Alasannya karena tidak ada gunung berapi besar di kawasan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: