Hidup Merasa Kurang Terus? Perbanyak Bersyukur, Hati dan Badan Ikut Sehat
Ilustrasi sujud sukur.--
Jika selama ini syukur sering dipahami sebagai tindakan pasif, definisi berikut justru menggambarkan syukur sebagai tindakan aktif, bahkan hiperaktif. Ruwaim berkata:
"Syukur adalah aktivitas pendayagunaan seluruh kemampuan,” (Al-Qusyairi, al-Risalah Al-Qusyairiyah, [Kairo, Darul Ma'arif, t.t.], Juz 1, hlm. 313).
Pengertian yang singkat ini cukup untuk mengubah paradigma tentang syukur. Bahwa syukur bukan reaksi, melainkan aksi. Ia bukan sekadar respons material, tetapi manifestasi tindakan nyata. Menunaikan shalat, puasa, haji, zakat, dan sedekah adalah bagian dari syukur.
Mengintegrasikan pemahaman syukur dengan pendayagunaan diri akan mendorong seseorang melakukan aktivitas produktif dan melakukan mitigasi risiko dalam hidup.
BACA JUGA:Tak Dijual di Apotek, Memaafkan dalam Islam dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Tubuh
Dengan memahami syukur sebagai tindakan aktif, ketergantungan terhadap materi perlahan terlepas. Apalagi, mengaitkan syukur dengan materi tidak akan pernah ada habisnya.
Tahapan Membiasakan Syukur
Tentu, memahami syukur sebagai tindakan tidak dapat diperoleh secara instan. Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa mengalihkan pemahaman syukur dari pasif menjadi aktif membutuhkan tiga unsur utama:
Ilmu: memahami nikmat beserta Dzat yang memberikannya. Hal: menghadirkan kesadaran dan kegembiraan atas nikmat tersebut. Amal: mewujudkan syukur melalui tindakan hati dan anggota tubuh. 3 Tahapan di atas penulis kutip dari kitab Ihya’ Ulumuddin ([Beirut, Darul Ma’rifah: 1982], Juz 4, hlm. 81).
Dengan menghayati tiga tahapan ini, persepsi syukur yang awalnya berupa respons pasif akan berubah menjadi tindakan aktif yang mendayagunakan potensi.
Dalam segala kondisi, bahkan saat berada di titik rendah, seseorang tetap bisa bersyukur. Sebagai contoh, seseorang yang sedang menjalani proses penyembuhan dapat bersyukur dengan memaksimalkan ikhtiar penyembuhan dirinya.
BACA JUGA:Benarkah Politik Balas Budi Haram dalam Islam? Begini Penjelasannya
Seseorang yang terkena musibah hingga depresi dapat menunjukkan syukurnya dengan berusaha bangkit dari keterpurukan. Itulah bentuk syukur yang sejati.
Bersyukur dan manfaat bagi kesehatan
Dalam beberapa literasi sains modern, bersyukur dikatakan punya manfaat secara medis dan psikologis bagi kesehatan tubuh dan pikiran.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
