Menurut Pakar 9 Sikap Orang Tua Ini Cerminan Kesuksesan Anak di Masa depan
Ilustrasi orang tua dan anak berprestasi. --
3. Terlibat bermain bersama anak
Bermain dengan anak bukan hanya tentang mengajak mereka bermain di luar, tetapi juga melibatkan diri orang tua dalam permainan anak. Para ahli menyebutkan bahwa keterlibatan orang tua dalam aktivitas bermain dapat meningkatkan kesejahteraan mental anak.
Anak-anak yang menghabiskan waktu bersama orang tua dalam aktivitas menyenangkan memiliki tingkat oksitosin lebih tinggi, yang berperan dalam membangun hubungan sosial positif. Selain itu, hal sederhana seperti kontak mata dan sentuhan fisik dapat memperkuat ikatan emosional dan meningkatkan empati pada anak.
4. Menghindari konflik yang berlebihan
Sebuah penelitian yang dilakukan di New York mengungkapkan bahwa remaja yang menjalin hubungan yang penuh kasih dan kehangatan dengan orang tua mereka, khususnya ibu, cenderung memiliki risiko lebih rendah untuk terjebak dalam hubungan yang penuh kekerasan.
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu! 7 Tips Mendidik Anak agar Tak Kecanduan Gadget
Kehangatan hubungan ini memberikan rasa aman dan mendalam yang penting untuk perkembangan emosional dan mental anak. Sebaliknya, pengalaman trauma atau ketegangan dalam keluarga dapat merusak harga diri serta perkembangan mental anak.
Maka dari itu, sangat penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan rumah yang penuh kehangatan dan kasih sayang agar anak dapat tumbuh dalam suasana yang mendukung perkembangan positif mereka.
5. Memperhatikan pola tidur anak
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat vital bagi perkembangan anak, seperti yang diungkapkan oleh Times of India. Anak yang kurang tidur dapat mengalami berbagai masalah, mulai dari kesulitan dalam belajar hingga penurunan motivasi, bahkan berisiko mengalami gangguan kesehatan jangka panjang.
Orang tua yang mengajarkan anak untuk memiliki kebiasaan tidur yang baik dan teratur dapat membantu anak memaksimalkan potensinya. Dengan tidur yang cukup, anak-anak akan lebih bugar, lebih mudah berkonsentrasi, dan memiliki daya kreativitas yang lebih tinggi, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan hidup di masa depan.
6. Konsisten membatasi screentime
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal American Academy of Pediatrics menunjukkan bahwa anak-anak yang terlalu sering menggunakan gadget memiliki perkembangan otak yang lebih lambat dibandingkan dengan mereka yang lebih sedikit terpapar teknologi.
BACA JUGA:Ternyata Ini Daerah Paling Berbahaya di Pantai, Orang Tua Wajib Kenali Ciri-cirinya
Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk membatasi waktu anak dengan perangkat elektronik dan memberikan mereka kesempatan untuk berinteraksi dengan dunia nyata.
Aktivitas seperti bermain di luar ruangan, berolahraga, dan berkomunikasi langsung dengan orang lain dapat merangsang perkembangan otak anak secara lebih maksimal dan mendukung tumbuh kembang mereka secara sehat.
7. Menghargai upaya, bukan hanya hasil
Orang tua sebaiknya menghargai usaha anak, bukan hanya hasil akhirnya. Menurut psikolog Carol Dweck, ada dua pola pikir yang perlu dipahami orang tua: pola pikir tetap (fixed mindset), yang menganggap kemampuan anak tidak bisa berubah, dan pola pikir berkembang (growth mindset), yang melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar.
Dengan menghargai proses, anak akan lebih resilient dan siap menghadapi tantangan, karena mereka belajar dari kegagalan, bukan menghindarinya.
8. Memperkenalkan tentang optimisme
Anak-anak yang memiliki pandangan optimis sering kali memandang masalah sebagai bagian dari proses yang dapat diatasi, bukan sebagai hambatan yang tak terpecahkan. Sikap ini membuat mereka lebih mampu menghadapinya dengan kepala tegak dan tidak mudah menyerah.
Ketika orang tua mengajarkan anak untuk tetap berpikir positif, bahkan saat menghadapi kesulitan, mereka sebenarnya sedang membangun kekuatan mental yang akan membantu anak untuk tetap tangguh dan berkembang di masa depan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

