Pecco Bagnaia Ungkap Alasan Sulit Overtake Quartararo: Masalah Musim Ini Selalu Sama
Francesco Bagnaia hanya bisa menguntit Fabio Quartararo hingga akhir balapan MotoGP Jerez 2025.-(Foto/IG @pecco63)-
BACA JUGA: Meskipun Jadi Kontroversi, Para Pembalap Top MotoGP Kompak Dukung Aturan Tekanan Ban
“Saya kehilangan bagian depan berkali-kali, di tikungan delapan, sebelas dan dua belas, juga empat dan lima. Kami tidak tahu kenapa. Kami mencoba memahami situasinya karena Marc sangat mahir menunggangi motor apa pun, tapi saya tidak bisa melakukan itu sekarang.”
Ia menduga perlu ada penyesuaian pada keseimbangan motor baru Ducati GP25.
“Mungkin kami perlu ubah keseimbangan motor ini ke solusi yang berbeda, karena dengan kondisi sekarang sangat sulit. Ini pengalaman baru bagi saya karena musim lalu saya tidak pernah merasakan hal seperti ini,” katanya.
Bagnaia membandingkan performanya dengan Alex Marquez yang menggunakan Desmosedici GP24. Menurutnya, Alex tampil kuat seperti dirinya tahun lalu.
BACA JUGA: Liverpool Resmi Kampiun Liga Inggris, Arsenal Tersingkir dari Perebutan Gelar
“Kalau melihat Alex, dia sangat kuat seperti saya tahun lalu. Jadi mungkin kami perlu ubah sesuatu pada motor agar seimbang, jadi tes besok akan jadi hari penting.”
Meski begitu, ia tetap menilai GP25 memiliki potensi lebih besar daripada GP24.
“GP25 punya akselerasi lebih baik, kecepatan puncak lebih tinggi, pengereman bagus, dan sangat cepat di trek lurus. Tapi saya tidak tahu kenapa, karena satu-satunya yang sama adalah rangkanya. Secara teori, keseimbangannya seharusnya serupa.”
Bagnaia berharap tes pascabalapan hari Senin akan membantu timnya menemukan solusi dari kendala ini.
BACA JUGA: Francesco Bagnaia Bidik Kemenangan Keempat di MotoGP Jerez Pekan Ini: Kami Selalu Jadi yang Tercepat
“Untungnya kami punya tes penting besok. Kami akan bekerja keras untuk menemukan keseimbangan yang lebih baik karena sekarang kami kesulitan,” ujarnya.
Ia menutup dengan menekankan kebingungannya karena tikungan-tikungan cepat yang sebelumnya menjadi kekuatannya justru kini menjadi titik lemahnya.
“Aneh saja, tikungan seperti sebelas dan dua belas yang jadi andalan saya tahun lalu, sekarang saya sangat kesulitan – apalagi saat berada di belakang pembalap lain.”
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

