Meskipun Jadi Kontroversi, Para Pembalap Top MotoGP Kompak Dukung Aturan Tekanan Ban
Para pembalap papan atas MotoGP kompak ingin mempertahankan aturan tekanan ban yang kontroversial.-(Foto/MotoGP)-
JEREZ, NOMORSATUKALTIM – Para pembalap papan atas MotoGP sepakat mendukung keberlanjutan aturan tekanan ban yang kontroversial.
Meski aturan tersebut sempat merugikan sejumlah pembalap, termasuk Maverick Vinales dalam balapan di Qatar.
Sanksi 16 detik yang dijatuhkan kepada Vinales membuatnya kehilangan posisi kedua dan melorot ke urutan ke-14.
Regulasi tersebut memicu kembali perdebatan tentang keadilan dan dampak teknisnya pada balapan.
BACA JUGA: Francesco Bagnaia Bidik Kemenangan Keempat di MotoGP Jerez Pekan Ini: Kami Selalu Jadi yang Tercepat
Aturan tekanan ban yang diterapkan sejak GP Inggris 2023 ini merupakan hasil ketetapan dari Michelin, pemasok ban resmi MotoGP, dan telah diperbarui menjelang musim 2024.
Sanksi kepada Vinales diumumkan setelah selebrasi podium di Losail, membuat sejumlah pihak mempertanyakan waktu pengumuman penalti serta dampaknya terhadap hasil akhir lomba.
Namun, para pembalap terdepan di klasemen, termasuk Marc Marquez, Francesco Bagnaia, Franco Morbidelli, dan Alex Marquez, sepakat bahwa aturan tersebut penting demi keselamatan dan keadilan balapan.
Franco Morbidelli dari tim VR46 menyatakan bahwa motor MotoGP sangat menuntut secara teknis, terutama terhadap ban.
BACA JUGA: Misi Borneo FC 'Panas-panasan' ke Kandang PSIS Semarang: Rebut Empat Besar
“Motor MotoGP sangat agresif dan memberi tekanan besar pada ban, jadi penting adanya batas aman dari Michelin. Menurut saya, sudah tepat kalau kita mematuhi aturan yang mereka buat,” katanya, dilansir dari Motorsport.
Saat ini, Morbidelli berada di posisi ke-4 klasemen sementara.
Marc Marquez juga mendukung aturan tersebut, namun menyarankan evaluasi terhadap bagian yang mengatur tekanan ban harus berada di atas ambang batas selama 60 persen jarak balapan.
“Bagi saya, ini soal keselamatan, seperti yang dikatakan Michelin. Satu hal yang mungkin bisa kita tinjau adalah apakah aman jika kita mengurangi persentase jumlah lap yang harus memenuhi tekanan tersebut. Kadang-kadang, seperti Vinales yang memimpin balapan, kemudian turun posisi dan tak bisa pulih. Menurut saya, itu satu hal yang bisa dilihat ulang,” bebernya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

