Terjunkan 664 Personel, Polres Kukar Terima Kritik Mahasiswa
Kiri-kanan, Kapolres Kukar AKBP Khairul Basyar, Ketua DPRD Kukar Ahmad Yani dan Dandim 0906/KKR Letkol (CZI) Damai Adi Setiawan saat berada di mobil orasi mahasiswa.-Ari Rachiem/Nomorsatukaltim-
KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Kukar Menggugat menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Kantor DPRD Kutai Kartanegara, Jalan Wolter Mongonsidi, Senin 1 September 2025 pagi.
Aksi tersebut berlangsung dengan pengawalan ketat dari aparat gabungan yang berjumlah 664 personel, terdiri atas TNI, Polri, dan unsur pemerintahan daerah.
Meski berjalan aman dan tertib, kritik terhadap aparat dan pemerintah daerah tetap dilontarkan mahasiswa.
Kapolres Kukar AKBP Khairul Basyar menegaskan, pihaknya sudah menekankan kepada seluruh jajaran untuk mengawal aksi dengan cara yang humanis.
BACA JUGA: Aksi 1 September di Kukar Berlangsung Damai, DPRD Teken Nota Kesepahaman dari Mahasiswa
“Hari ini kita melaksanakan kegiatan pengamanan untuk aksi yang dilakukan adik-adik mahasiswa. Alhamdulillah semua berjalan baik dan kondusif,” ujarnya seusai aksi demo.
Ia menambahkan, sejak keberangkatan mahasiswa dari kampus hingga tiba di Kantor DPRD Kukar, koordinasi terus dilakukan dengan berbagai pihak agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Alhamdulillah kami sudah berkoordinasi dengan Forkopimda dan Ketua DPRD, juga bersama Dandim, untuk memastikan kegiatan penyampaian aspirasi dapat berjalan aman dan bisa diterima dengan baik,” jelasnya.
Khairul menuturkan, bahwa aksi mahasiswa tidak hanya selesai di Tenggarong, melainkan berlanjut ke Samarinda. Namun, ia menekankan bahwa di Kukar kegiatan berjalan sesuai harapan dan diakhiri dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama Ketua DPRD.
BACA JUGA: Massa Aliansi Balikpapan Bergerak Bakar Ban di Jalan, Aparat Perketat Pengamanan
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Kukar dan juga awak media yang ikut membantu menjaga situasi tetap kondusif. Mari kita jaga bersama agar daerah kita tetap aman,” katanya.
Selain itu, ia memastikan bahwa tuntutan yang disampaikan mahasiswa akan menjadi bahan evaluasi penting bagi kepolisian maupun pemerintah daerah.
“Ya, semua tadi tuntutan masyarakat dan adik-adik mahasiswa akan kami tindaklanjuti. Ini menjadi masukan berharga untuk kami bisa berubah ke arah yang lebih baik,” ucapnya.
Di sisi lain, mahasiswa melalui koordinator lapangan, Wawan Ahmad menegaskan, bahwa aksi tersebut merupakan bentuk keresahan terhadap kebijakan pemerintah dan praktik yang dianggap merugikan rakyat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

