Kopdes Merah Putih Bakal Gantikan Pangkalan LPG 3 Kg, Gubernur Kaltim dan Pertamina Sudah Bertemu
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kaltim, Heni Purwaningsih.-(Disway Kaltim/ Mayang)-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pemprov Kaltim bersama Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan seriusi rencana pelibatan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dalam menjaga ketersediaan dan distribusi LPG 3 kilogram (kg).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kaltim, Heni Purwaningsih, usai rapat koordinasi (rakor) dengan Manajemen Pertamina Patra Niaga di Samarinda, pada Senin, 6 Oktober 2025.
"Pak Gubernur tadi menyampaikan beberapa masukan kepada Pertamina terkait kondisi di lapangan, terutama kelangkaan LPG 3 kilogram yang masih sering terjadi dan antrean panjang BBM di beberapa daerah. Jadi kami berdiskusi mencari pola kolaborasi antara Pertamina dan pemerintah daerah untuk mengatasi hal-hal tersebut," ujar Heni.
Menurut Heni, salah satu poin penting pembahasan adalah dukungan Pertamina Patra Niaga untuk memasok LPG 3 kilogram ke Kopdes Merah Putih. Melalui pola ini, koperasi desa diharapkan bisa menjadi titik distribusi energi yang lebih dekat dan efisien bagi masyarakat.
BACA JUGA: Diskoperindag Arahkan 109 Koperasi Merah Putih di Berau Kelola Distribusi LPG Subsidi
BACA JUGA: Muncul Wacana Pelibatan RT dalam Distribusi LPG 3 Kg dalam RDP DPRD Samarinda
"Nanti Pertamina Patra Niaga akan membantu penyaluran LPG 3 kilogram ke koperasi. Tujuannya supaya koperasi bisa berperan menyediakan kebutuhan masyarakat dengan harga yang kompetitif," ujarnya.
Heni menjelaskan, semangat dari program Kopdes Merah Putih bukan semata membedakan masyarakat kaya dan miskin, tetapi lebih pada bagaimana kebutuhan pokok warga bisa terpenuhi dengan harga yang wajar dan akses yang mudah.
Dalam pertemuan tersebut, kata Heni, juga dibahas soal pola distribusi LPG agar harga di masyarakat tetap sesuai dengan ketentuan harga eceran tertinggi (HET).
Heni mengungkapkan, pola tata niaga LPG ke depan akan diarahkan dari agen langsung ke koperasi, bukan lagi melalui pangkalan.
BACA JUGA: Koperasi Merah Putih di Bontang Belum Berjalan, Terhambat Suku Bunga yang Tinggi
BACA JUGA: KPPN Tanjung Redeb Peringatkan Risiko Koperasi Merah Putih, Desa Bisa Menanggung Gagal Bayar
"Kalau dari pangkalan ke koperasi, pasti harganya di atas HET, karena HET diatur di tingkat pangkalan. Jadi tata niaganya memang harus diubah agar koperasi bisa mendapat pasokan langsung dari agen," ucap Heni.
Selain itu, Pemprov Kaltim dan Pertamina juga tengah menyiapkan strategi pemasaran LPG non-subsidi untuk masyarakat mampu. Langkah ini dinilai penting agar subsidi LPG 3 kilogram lebih tepat sasaran, sekaligus mengurangi tekanan permintaan di tingkat masyarakat umum.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
