Bankaltimtara

Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Telur di Bontang Merangkak Naik

Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Telur di Bontang Merangkak Naik

Tim Bapanas saat meninjau stok dan harga kebutuhan pokok di Bontang.-Michael Fredy Y/Nomorsatukaltim-

BONTANG, NOMORSATUKALTIM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan survei harga pangan di Kota Bontang menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026.

Hasilnya, beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan. Paling tinggi terjadi pada Harga telur ayam.

Ketua Tim Kerja Stabilisasi Pasokan Pangan Bapanas, Yudhi Harsatriadi Sandyatma mengatakan, sejak Senin, 22 Desember 2025, timnya berada di Bontang melakukan monitoring dan evaluasi perkembangan harga dan pasokan pangan menjelang Nataru.

Tim itu terdiri dari Bapanas, Satuan Tugas Pengendalian Harga Beras Polda Kalimantan Timur, Dinas Pangan Provinsi dan Kota Bontang, serta Perum Bulog wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

BACA JUGA: Polres Bontang Bangun Lima Pos Amankan Nataru

Dari hasil pantauan tim ini, walau beberapa komoditas harganya mengalami kenaikan, tetapi ia memastikan ketersediaan stok pangan aman. Begitu juga stok pangan secara nasional saat ini masih aman.

“Hasil pemantauan menunjukkan adanya kecenderungan kenaikan harga. Terutama telur, dari yang sebelumnya sekitar Rp52 ribu per piring, kini berada di kisaran Rp60 ribu hingga Rp62 ribu per piring,” kata Yudhi, Selasa 23 Desember 2025.

Ia menjelaskan, kenaikan harga telur terjadi hampir di berbagai daerah di Indonesia. Peningkatan permintaan menjelang Nataru, khususnya untuk kebutuhan rumah tangga dan pembuatan kue, menjadi faktor utama.

Selain itu, pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) turut berkontribusi terhadap meningkatnya permintaan telur di pasar.

BACA JUGA: Operasi Lilin 2025 Dimulai, Polres Bontang Siagakan 447 Personel Gabungan

“Permintaan yang meningkat ini menimbulkan efek psikologis di pasar, sehingga berdampak pada pergerakan harga,” ujarnya.

Namun, ia meminta masyarakat agar tidak melakukan pembelian berlebihan karena pasokan nasional dipastikan aman.

“Secara umum pasokan pangan, termasuk beras, dalam kondisi aman. Masyarakat tidak perlu panik,” tegasnya.

Yudhi menyebutkan, hasil monitoring ini akan menjadi bahan evaluasi dan dasar pengambilan kebijakan ke depan. Mengingat periode Nataru berdekatan dengan masuknya bulan Ramadan dan Idulfitri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: