Bankaltimtara

Influenza Merebak di Berau, Dinkes Ingatkan Warga Tak Abai Gejala Ringan

Influenza Merebak di Berau, Dinkes Ingatkan Warga Tak Abai Gejala Ringan

Kabid P2P Dinkes Berau, Garna Sudarsono-Maulidia Azwini/ Nomorsatukaltim-

“Kami sudah mengirim edaran ke seluruh puskesmas agar melakukan sosialisasi langsung di masyarakat. Warga diimbau segera memeriksakan diri jika mengalami batuk, pilek, atau demam, dan tetap memakai masker agar tidak menulari orang lain,” tutur Garna.

Ia menambahkan, kelompok usia produktif 9–60 tahun menjadi penyumbang kasus terbanyak. Hal ini karena kelompok tersebut memiliki tingkat mobilitas dan interaksi sosial yang tinggi, baik di lingkungan kerja maupun sekolah.

BACA JUGA: Hadapi Cuaca Ekstrem, Ini Suplemen dan Vaksin untuk Ibu Hamil Agar Tetap Fit

BACA JUGA: Musim Hujan, Saatnya Perbanyak Konsumsi Vitamin dan Herbal Alami

“Usia sekolah dan usia kerja paling dominan karena aktivitasnya banyak di tempat umum. Sedangkan anak-anak di bawah lima tahun tetap ada kasus, tapi jumlahnya lebih kecil,” ujarnya.

Sementara itu, secara geografis, Kecamatan Tanjung Redeb menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi.

Hal tersebut, dinilai wajar lantaran wilayah tersebut merupakan pusat pemerintahan dan memiliki kepadatan penduduk terbesar di Kabupaten Berau.

Dinkes Berau juga menekankan pentingnya menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah tertular penyakit musiman. Warga diminta memperbanyak konsumsi air putih, buah, dan sayuran, serta rutin berolahraga.

BACA JUGA: Penyakit Dalam Mulai Serang Anak Muda, Salah Satunya Disebabkan Pola Hidup Tidak Sehat

BACA JUGA: RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb Dinilai Perlu Peremajaan Manajemen

“ISPA memang selalu menjadi penyakit dengan angka kasus tertinggi setiap tahun. Karena itu, perilaku hidup bersih dan sehat tetap harus dijaga. Pencegahan paling efektif tetap dari diri sendiri,” tegas Garna.

Ia menutup dengan himbauan agar masyarakat tidak menyepelekan flu atau batuk ringan. Meskipun bukan penyakit berbahaya, gejala tersebut bisa menular cepat dan mengganggu aktivitas masyarakat.

“Jangan menunggu parah baru berobat. Kalau merasa tidak enak badan, istirahat dan pakai masker. Langkah sederhana itu bisa memutus rantai penularan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: