Bankaltimtara

Lomba Balap Perahu Panjang 2025 di Berau Ditiadakan, Ini Alasannya!

Lomba Balap Perahu Panjang 2025 di Berau Ditiadakan, Ini Alasannya!

Tradisi Baturunan Parau atau penurunan perahu lomba yang digelar setiap hari jadi Kabupaten Berau dan Kota Tanjung Redeb.-istimewa-

BACA JUGA: Disiplin ASN Berau Kini Bisa Diawasi Via Aplikasi I'DIS

“Kalau sudah punya kepengurusan legal, baru bisa dianggarkan. Kalau belum ada, kami tidak berani. Cabor yang mati SK-nya saja kami tidak anggarkan, apalagi yang tidak ada pengurusnya,” tuturnya.

Pada peringatan hari jadi tahun ini, bukan hanya balap perahu panjang yang ditiadakan, banyak event yang sudah direncanakan sebelumnya juga ditunda, seperti Manutung Jukut, Karnaval Budaya, dan event-event lainnya.

“Yang digelar di hari jadi itu hanya ada tiga kegiatan, yakni upacara hari jadi, rapat paripurna dan tabligh akbar. Selain itu, semua event yang telah direncanakan digelar ditunda,” bebernya.

Menanggapi ditiadakannya lomba perahu panjang pada rangkaian Hari Jadi ke-72 Kabupaten Berau dan ke-215 Kota Tanjung Redeb September ini, masyarakat merasa kecewa.

BACA JUGA: Sekda Berau Minta Perusahaan Swasta Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal

Menurut Ketua Mayang Santana Perahu Panjang, Masrani, absennya tradisi tersebut membuat suasana peringatan tahun ini terasa hambar.

Padahal, lomba perahu panjang selama ini selalu menjadi magnet yang menarik ribuan warga untuk berkumpul di tepian Sungai Segah.

“Seharusnya lomba perahu panjang ini tetap menjadi acara utama. Karena sejak dulu kegiatan ini rutin dilaksanakan dalam setiap perayaan,” tutur Masrani.

Menurutnya, lomba perahu panjang bukan sekadar ajang hiburan rakyat, tetapi juga sarat nilai budaya, kebersamaan, serta identitas lokal yang membedakan Berau dengan daerah lain.

BACA JUGA: DPUPR Berau Sesuaikan Blueprint Drainase, Cegah Risiko Banjir Akibat Perubahan Tata Ruang

“Kalau ada lomba perahu panjang, sungai di sekitar Tanjung Redeb pasti ramai sekali. Semua orang berkumpul, bukan hanya untuk menonton, tapi juga untuk bersilaturahmi. Itu yang kami rindukan,” tuturnya.

Masrani pun berharap, pemerintah daerah dapat mempertimbangkan kembali agar tradisi ini masuk kembali dalam agenda perayaan tahun mendatang.

Selain lomba Perahu Panjang, kegiatan lainnya yang ditunda diantaranya, lomba paduan suara tingkat OPD/Umum dan SLTA, Mamallas Banua di Keraton Sambaliung, Berau Ethno Culture Carnival, Lomba Ancur Paddas dan Puncak Rasul, Festival Kue Tradisional, dan Gelar Pasar Murah, Sepak Bola Bupati Cup, Baturunan Parau, Bola Voli Bupati Cup, Manutung Jukut di Tepian Ahmad Yani, Lomba Olahraga Tradisional di Lapangan Sepak Bola Teluk Bayur, Festival Gambus Tingkat Umum di Amphitheater Taman Sanggam.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: