KUKAR, DiswayKaltim.com - Pemerintah Daerah Kutai Kartanegara baru-baru ini mendapatkan satu unit mobil laboratorium. Bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Nantinya, mobil laboratorium ini difungsikan untuk mengelola permasalahan lingkungan. Tidak hanya di Kutai Kartanegara, juga seluruh daerah di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
"Jadi siapapun saja silakan berkoordinasi, ada SOP-nya untuk menggunakan mobil ini," terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara Alfian Noor.
Melihat DLHK Kutai Kartanegara sebagai pemegang kewenangan terhadap mobil laboratorium ini. Tentunya menjadi angin segar bagi Kutai Kartanegara. Potensi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbilang cukup besar. Hal ini berkaca pada laboratorium lingkungan yang ada di seluruh Indonesia, contohnya laboratorium lingkungan di Palembang.
Alfian mengatakan, jika hasil koordinasinya dengan Palembang. Mereka mampu menghasilkan PAD dari laboratorium lingkungan sebesar Rp 11 miliar per tahunnya. Dengan izin yang dikeluarkan untuk perusahaan di sana mencapai 200 izin.
"Kukar sudah mengeluarkan hampir 800 izin, berartikan sudah bisa maksimal kita upayakan," ucap Alfian, lagi.
Namun Alfian menegaskan esensi dari adanya mobil laboratorium yang mampu menganalisa 30 parameter air, 8 parameter udara dan 10 parameter limbah jenis B3 (padatan). Yakni mempermudah DLHK dalam melakukan pengawasan lingkungan. Sehingga jika ada kasus lingkungan, DLHK bisa terjun langsung ke lapangan. "PAD itu pengikut dari tujuan utama laboratorium kita," pungkas Alfian. (mrf/eny)