Jalan Ini Rawan Ketika Malam, Sepekan Sudah 3 Nyawa Melayang

Senin 29-06-2020,11:00 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Masih banyak titik jalan di Samarinda dalam kondisi gelap. Selain rawan tindak kejahatan, juga sudah memakan korban jiwa akibat kecelakaan. Faktanya dalam sepekan ini, terjadi tiga kali kecelakaan di tiga lokasi berbeda. Kesimpulan awal, peristiwa itu karena minimnya penerangan jalan.  

----------------

DALAM kurun waktu sepekan sudah terjadi tiga kali kecelakaan lalu lintas hingga merenggut tiga nyawa. Pertama, kecelakaan lalu lintas terjadi di Simpang Tiga Gunung Lipan, Kecamatan Samarinda Seberang, Minggu dini hari (21/6) lalu. Melibatkan antara  pengemudi mobil dengan dua pengendara motor. Atas peristiwa nahas itu, satu orang pengendara tewas. Sedangkan dua lainnya menderita luka-luka.

Empat hari kemudian. Terjadi lagi kecelakan lalu lintas di kawasan Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Palaran, Kamis (25/6) malam. Kecelakaan itu melibatkan seorang pengendara motor dengan pejalan kaki. Mengakibatkan hilangnya nyawa seorang nenek berusia 71 tahun.

Terakhir, kecelakaan lalu lintas kembali memakan korban jiwa di Jalan Rapak Indah, Kecamatan Sungai Kunjang, Sabtu dinihari (27/6). Kecelakaan maut itu, melibatkan motor Yamaha N-Max bernopol KT 2359 WH yang dikendarai Agus Firmansyah (36) dengan truk muatan jenis Hino bernopol KT 8887 RN. Sopirnya bernama Abdul Hafid (47).

Dari ketiga peristiwa tersebut, indikasi sementara karena kurangnya penerangan jalan di lokasi tersebut.

Kanit Lakalantas Satlantas Polresta Samarinda, Ipda Henny Merdekawati menjelaskan, awal mula kejadiaan di Sungai Kunjang. Ketika itu motor yang dikendarai Agus melaju dari arah Jalan Rapak Indah menuju Jalan Jakarta.

Tepat di seberang SPBU Rapak Indah, truk yang dikemudikan Hafid sedang terparkir. Dengan kondisi menimnya penerangan, motor yang dikendarai Agus menghantam truk yang tengah berhenti dari arah belakang. "Akibat kejadian itu, korban (Agus) mengalami luka berat dan menyebabkannya meninggal dunia," tutur Henny.

Mendapat laporan tersebut, Unit Lakalantas segera menuju ke lokasi kejadian untuk langsung melakukan olah TKP, mencari keterangan saksi dan mengamankan sejumlah barang bukti, yakni kendaraan yang terlibat kecelakaan. "Sementara kami telah mengambil keterangan dua orang saksi, yakni warga dan si pengemudi truk," bebernya.

Terpisah, Abdul Hafid yang dijumpai awak media mengaku terkejut. Pasalnya truk yang dikendarai dalam kondisi terparkir, tiba-tiba ditabrak oleh korban. "Saya parkir di situ dari jam 9 malam pak. Rencana mau isi bensin buat berangkat ke Melak (Kabupaten Kutai Barat)," kata Hafid.

"Pas saya di warung lagi makan, tiba-tiba teman kasih tahu truk saya ditabrak, orangnya meninggal. Lokasinya memang gelap," ujarnya.

Hafid si pengemudi truk masih berstatus saksi. Jajarannya kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui pasti penyebab kecelakaan maut tersebut. "Dugaan sementara karena faktor jalan yang  menanjak dan tikungan serta kurangnya lampu penerang jalan umum dan rambu-rambu," tambah Henny.

Sama halnya dengan yang disampaikan Kasat Lantas Polresta Samarinda, Kompol Rhamadanil ketika dikonfirmasi Disway Kaltim. Ia menerangkan, faktor pendukung penyebab kecelakaan di tiga lokasi itu. Selain kurangnya kehati-hatian pengendara, kata dia, juga disebabkan minimnya lampu penerangan jalan umum (LPJU). Tiga lokasi itu juga disebutnya sebagai titik rawan kecelakaan di wilayah hukumnya.

"Saya imbau kepada masyarakat agar bisa berhati-hati menjaga keselamatannya di jalan. Kita memang ada beberapa titik rawan, terutama jalan-jalan yang tanjakan, dan di harapkan untuk menggunakan kendaraan yang layak digunakan,” terangnya, Minggu (28/6) kemarin.

Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa minimnya LPJU sebagai faktor pendukung terjadinya kecelakaan, hanya sebatas dugaan awal. Ke depannya, Polisi masih mendalami kasus tersebut dengan melakukan olah TKP.

Tags :
Kategori :

Terkait