Banyak Dikritik, Menteri PUPR Jelaskan Tarif Tol Balsam di DPR

Kamis 25-06-2020,11:00 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Kepala Badan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit  dalam kesempatan yang sama mengatakan Jalan Tol Balikpapan – Samarinda akan menjadi instrumen penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah di Kalimantan. Karena pembangunan jalan tol Balikpapan – Samarinda cikal bakal jaringan interkoneksi di pulau Kalimantan.

“Situasi saat ini betul-betul membutuhkan pertumbuhan baru dari sektor industri hilir nonminyak termasuk sektor perdagangan, industri dan jasa,” jelas Danang Parikesit saat konferensi pers virtual sosialisasi tarif jalan tol Balikpapan-Samarinda.

BPJT juga sedang merencanakan pembangunan jalan tol Samarinda – Bontang dan sesuai rencana Kaltim menuju ibu kota negara. “Kita sudah intruksikan rapat-rapat BUJT Balikpapan-Samarinda melakukan kajian jalan tol ini menuju kesana. Jadi kita punya rencana besar untuk mengembangkan pembangunan jaringan tol di Kalimantan,” sebutnya.

Menurut dia, pembangunan jalan tol ini bulan tujuan akhir melainkan awal mula untuk interkoneksi dengan daerah lainnya khususnya di Kalimantan. “Misalnya dari kawasan industri Kariangau, Semayang, pelabuhan Samarinda, kawasan industri di Samarinda betul-betul bisa terhubung terkoneksi dengan jaringan tol,” kata dia. Sehingga tidak hanya fasilitas orang tapi pergerakan yang dapat menumbuhkan ekonomi Kaltim.

Terkait rencana pembangunan jalan Tol Samarinda -Bontang, pihaknya mengatakan masih proses amdal yang diperkirakan pada 2021 atau 2022 sudah dilakukan inisiasi lelang proyek tol.

Pada kesempatan terpisah, Kepala  Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur (Kaltim), Junaidi mengungkapkan, Tol Balsam segera beroperasi penuh akhir Juli tahun ini. Seksi I (km 13 Balikpapan-Samboja) dan Seksi V (km 13 Balikpapan-Batakan)  ditargetkan selesai bulan depan.

Direktur Utama Kaltim Kariangau Terminal (KKT) Muhammad Basir mengatakan keberadaan TolBalsam membantu konektivitas antara daerah. Termasuk angkutan barang. “Penentuan tarif tentunya pasti ada kriteria. Dan membangun jalan tol juga tidak murah. Saya rasa, kami tidak ada masalah dengan pemberlakuan tarif,” katanya.

Percepatan dan kelancaran pergerakan barang antar daerah, disebut Basir lebih utama dalam bisnis logistik. “Dengan jarak tempuh satu jam bisa tembus, ini menjadi pilihan bagi kelancaran distribusi,” ujarnya. Apalagi pelabuhan peti kemas Kariangau ini salah satu jalur pelabuhan barang baik ekspor maupun impor. (ant/fey/yos)

Tags :
Kategori :

Terkait