Golkar dan PDIP Belum Tentukan Nama untuk Kutim

Selasa 23-06-2020,20:52 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Jakarta, Diswaykaltim.com - Partai Golkar dan PDIP hingga kemarin masih belum mengeluarkan rekomendasi bagi bakal calon (bacalon) yang akan diusung di Pilkada Kutai Timur (Kutim). Ini sebagai respons atas adanya klaim sejumlah orang maupun bacalon pasangan terhadap dukungan dua partai itu.

“Belum diputuskan oleh DPP (Golkar) siapa yang akan membawa (diusung) di sana. Karena di sana ada dua kader kita, kader terbaik kita, yang masih sementara melaksanakan lobi-lobi. Di Kutim kursi kita tidak cukup untuk mengusung sendiri. Harus berkoalisi,” kata Ketua DPD Golkar Kaltim Rudi Mas’ud kepada Disway Kaltim, kemarin.

Dua kader yang disebutkan Rudi itu adalah Mahyunadi dan Kasmidi Bulang. Mahyunadi, anggota DPRD Kaltim dapil Kutim, pernah menjabat ketua DPRD Kutim, yakni periode 2014-2019 dan ketua DPD Golkar Kutim 2008-2015.

Mahyunadi, dikabarkan berpasangan dengan salah satu pengusaha bernama Lulu Kinsu. Keduanya telah mendeklarasikan diri sebagai bacalon bupati dan wakil bupati.

Sementara Kasmidi Bulang, kini menjabat wakil bupati Kutim dan ketua DPD Golkar Kutim. Informasi yang beredar, Kasmidi akan tetap berpasangan dengan Ismunandar, bupati Kutim saat ini. Namun beberapa sumber Disway Kaltim menyebutkan kemungkinan keduanya tak lagi maju berpasangan di Pilkada Kutim nanti.

Nama lain yang dikaitkan dekat dengan Kasmidi, Ardiansyah Sulaiman, pelaksana tugas Bupati Kutim 2015-2016. Tentang kedekatan keduanya, telah diketahui banyak orang. Gambar keduanya, Ardiansyah-Kasmidi telah tersebar, dengan tagline, “Saatnya Maju Bersama, Menata Kembali Kutai Timur untuk Semua”.

Sementara perolehan kursi Golkar di DPRD Kutim adalah 7 kursi. Masih kurang 1 kursi lagi untuk bisa mengusung pasangan calon. “Untuk di Kutim, kita menunggu survei, insyaallah akhir bulan mulai. Menggunakan lembaga survei, LSI. Dua pekan hasilnya sudah bisa diketahui, dan sikap Golkar juga sudah bisa diketahui setelah survei itu,” tutur Rudi.

Sementara Ketua DPD PDIP Kaltim, Irjen Pol (Purn) Safaruddin mengatakan, partainya juga belum menaruh pilihan terhadap siapa yang akan diusung di Pilkada Kutim. Namun bila ada yang mengklaim telah mendapat dukungan dari PDIP, menurut Safaruddin, itu merupakan hal wajar.

“Mengklaim bisa-bisa saja. Di politik itu kan mengklaim hal yang biasa. Tapi semua akan final ketika rekomendasi sudah keluar,” kata anggota Komisi III DPR RI itu.

Mantan Kapolda Kaltim itu menegaskan, proses penjaringan di partainya untuk Pilkada Kutim masih terus berlangsung. Dan belum ditentukan kepada siapa rekomendasi atau usungan akan diberikan. Di sisi lain, raihan Pileg 2019 oleh PDIP di Kutim sebanyak 4 kursi. Kurang 4 kursi agar bisa mengusung pasangan calon. Sehingga koalisi partai juga jadi pertimbangan.

“Kita lihat lah. Kita kan ini berproses. Penjaringan kan berproses. Kita lihat nanti siapa yang direkomendasikan DPP,” ujarnya.

Ada dua kader partai berlambang banteng itu yang diketahui ingin maju di Pilkada Kutim. Keduanya mendaftar ke partainya itu sebagai bacalon wakil bupati.

Mereka adalah Yusuf Silambi, anggota DPRD Kutim. Sementara satunya lagi, Agiel Suwarno, anggota DPRD Kaltim dan ketua DPC PDIP tiga periode. Mulai periode 2009-2014, 2014-2019 dan 2019-2024. (sah/dah)

Tags :
Kategori :

Terkait