Hisbullah Helmi. (Ryan/Disway)
Balikpapan, diswaykaltim.com - Disdukcapil Balikpapan kembali melayani perekaman e-KTP. Kepala Disdukcapil Balikpapan Hisbullah Helmi menyebut, ketersediaan stok blanko mencukupi kebutuhan. Hingga dua bulan ke depan.
Stok tersedia sekitar 7.200 blanko. Setiap hari, rata-rata pencetakan e-KTP sebanyak 300-400 blanko. "Insya Allah aman sampai dua bulan," ujar Helmi, Rabu (17/6).
Ia menjelaskan, yang dimaksud aman adalah ketersediaan stok blanko di pemerintah pusat. Artinya, menjelang dua pekan sebelum blanko habis, maka ia bisa order kembali. "Ukurannya di pusat. Kalau habis tinggal hubungi pusat," katanya.
Selama periode Maret, April, Mei hingga dua pekan di Juni, ia mencatat pelayanan mengalami fluktuasi. Namun mulai membaik pada Juni. Ini terkait pengetatan sosial. Yang membuat disdukcapil sempat menghentikan layanan.
Pelayanan itu perubahan data kartu keluarga, pindah tempat tinggal, kedatangan di Balikpapan, surat keterangan tempat tinggal (SKTT) bagi WNA, akta kelahiran, akta kematian, akta perkawinan, update data, penggantian suket ke e-KTP, permohonan dokumen kependudukan karena kehilangan, permohonan cetak ulang kartu keluarga, dan akta cerai. "Pengajuan warga saat pandemi cukup baik. Dilakukan online," ungkapnya.
Pada Maret tercatat pelayanan paling sedikit. Yakni hanya 375 pengajuan. Kemudian berangsur-angsur meningkat. Sedangkan April menunjukkan angka kenaikan cukup signifikan. Yakni 7.650 pengajuan. Kemudian Mei menjadi 10.427 pengajuan. Hingga pekan kedua Juni menjadi 12.713 pengajuan. "Rata-rata masyarakat Balikpapan sudah melek teknologi," urainya.
Helmi berencana memaksimalkan semua pelayanan. Secara online. Supaya tidak ada lagi antrean panjang di kantor disdukcapil. Salah satunya menjalin kerja sama dengan Gojek. Memanfaatkan fitur GoSend. "Jadi warga juga tidak perlu datang ke kantor. Untuk mengambil berkas yang selesai," katanya.
Namun disdukcapil tetap memberikan opsi. Selain menggunakan jasa Gojek. Warga boleh datang ke kantor untuk ambil berkas. Dengan memenuhi segala protokol kesehatan. "Tapi kehidupan perkotaan sekarang semua bisa lebih efektif," imbuhnya. (ryn/hdd)